Tangani Sampah, Pemda Sukabumi dan SCG Kolaborasi Bangun TPST Berteknologi RDF

Rabu 23 Agustus 2023, 16:55 WIB
Ground Breaking Fasilitas TPST RDF di TPA Cimenteng Sukabumi | Foto : Ist

Ground Breaking Fasilitas TPST RDF di TPA Cimenteng Sukabumi | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi jalin kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi membangun fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu dengan teknologi Refused Drived Fuel atau TPST-RDF di TPA Cimenteng untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.

Pembangunan TPST dengan teknologi RDF ini merupakan kontribusi aktif SCG serta target Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi terkait pengurangan dan penanganan sampah sekaligus pencapaian Net Zero pada tahun 2050.

Pelaksanaan Ground Breaking sebagai penanda dimulainya pembangunan TPST RDF yang diselenggarakan di halaman parkir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi pada Rabu 23 Agustus 2023.

Baca Juga: Cerita ODGJ Digotong Satpol PP Gegara Terobos Arena Acara Pemkab Sukabumi

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Koordinator Pokja Pengembangan Teknologi PSEL dan RDF Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dan lainnya.

Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn mengatakan, pembangunan teknologi RDF ini merupakan manifestasi nyata dari prinsip-prinsip ESG 4 Plus yang dimiliki SCG dengan fokus pada target pencapaian nol bersih emisi per tahun 2050.

Selain itu, kata Chakkapong, ini juga sebagai salah satu perwujudan industri hijau melalui setiap aspek operasional perusahaan.

"Inisiasi SCG ini sejalan dengan target Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dalam pengurangan sampah sebesar 30 persen serta penanganan 70 persen sampah pada tahun 2025," jelasnya Chakkapong kepada sukabumiupdate.com dilokasi acara pada Rabu (23/08/2023).

Baca Juga: 8 Karakteristik Kepribadian ISTP, Orang Introvert yang Kurang Peka?

Pengalaman SCG selama lebih dari 25 tahun, kata Chakkapong, dalam mengimplementasikan teknologi RDF di Thailand memberikan keyakinan, bahwa proyek serupa di Sukabumi akan membawa manfaat signifikan. Baik dalam konteks ekonomi maupun lingkungan yang berkelanjutan.

"RDF atau Refuse-derived Fuel adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari proses pengolahan Municipal Solid Waste (MSW) menjadi bahan bakar dalam proses pembuatan semen. Proyek teknologi RDF ini akan dibangun di TPA Cimenteng yang mengelola sampah dari 27 kecamatan, mencapai 220 ton perhari," paparnya.

"Angka ini telah melampaui kapasitas maksimal TPA, mendorong perlunya langkah lanjutan. Teknologi RDF akan memungkinkan pemilahan dan pengolahan awal sampah untuk kemudian diubah menjadi sumber energi terbarukan yang bernilai," lanjutnya.

Bukan hanya itu, sambung Chakkapong, RDF juga akan mengelola tumpukan sampah yang telah terakumulasi di TPA Cimenteng. Langkah awalnya adalah memisahkan sampah berbahan kaca, logam dan B3 supaya tidak tercampur dalam produk RDF yang kemudian akan dihancurkan atau dicacah menjadi ukuran yang sesuai dengan standar RDF.

Baca Juga: Ayah dan Anak Asal Sukabumi Jadi Korban Tewas Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu

"Hasil RDF, berupa cacahan sampah, akan dikirim ke pabrik Semen SCG di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif menggantikan batu bara," timpalnya.

Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Somchai Dumrongsil mengatakan, kolaborasi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi ini, merupakan wujud visi bersama dalam pengurangan sampah dan penggunaan sumber energi terbarukan.

"Teknologi RDF ditargetkan mampu mengelola 330 ton sampah per hari dan akan menghasilkan 100 ton produk RDF sebagai bahan bakar pengganti batu bara dalam produksi Semen SCG," katanya.

Sebagai pabrik semen dengan konsep Green and Clean Factory, PT Semen Jawa merupakan pelopor di Kabupaten Sukabumi dalam pengembangan teknologi RDF. Komitmen perusahaan tersebut. terhadap lingkungan menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis, sejalan dengan kerangka kerja ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola). Proyek pembangunan infrastruktur untuk teknologi RDF ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2023 dan diharapkan akan beroperasi pada tahun 2024.

Baca Juga: Riset Efektivitas Ganja Medis: Hanya Efek Psikologis Bukan Menyembuhkan?

"Kami yakin, bahwa tantangan lingkungan dapat diatasi melalui langkah konkret dan kolaborasi yang sinergis demi Sukabumi yang lebih baik," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan bahwa kerjasama yang dilakukan Pemda bersama PT Semen Jawa tersebut merupakan upaya Pemda dalam menanggulangi sampah yang ada di Kabupaten Sukabumi, tercatat kapasitas TPA Cimenteng diperkirakan hanya mampu bertahan kurang lebih delapan bulan kedepan saja.

Untuk itu, kata Marwan, dalam waktu satu tahun ini (pembangunan) dipercepat.

Selain itu, Marwan juga mengatakan untuk pemanfaatan sampah secara alami di TPA Cimenteng, perlu waktu kurang lebuh 30 tahun hingga akhirnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan lain-lain. Akan tetapi dengan adanya program TPST RDF ini, ujar Marwan, sampah akan kembali normal dalam waktu dua tahun.

Baca Juga: 10 Karakteristik Orang dengan Harga Diri Tinggi, Lebih Respect!

"Menunggu pembusukan barangkali 30 tahun yang akan datang baru bisa dimanfaatkan untuk kompos dan lain-lain, tapi dengan RDF kapasitas tempat ini (TPA Cimenteng) dalam 2 tahun insyaalloh akan kembali normal dan barangkali buangan sampah dari Kota Sukabumi kalau dikerjasamakan (bisa disalurkan) kesini," ucapnya.

Terlebih ia juga mengatakan bahwa produksi sampah domestik di Kabupaten Sukabumi kurang lebih mencapai 300 ton per hari. Dengan adanya kerjasama tersebut pihaknya berharap Kabupaten Sukabumi dapat mencapai target zero waste atau bebas sampah di 2050 mendatang.

"Untuk di Kabupaten Sukabumi bisa mencapai 300 ton (sampah) per hari dan itu bisa terserap, dengan itu insyaalloh Kota, Kabupaten Sukabumi bisa bebas sampah atau zero waste dari posisi yang kita harapkan ke depan," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa