SUKABUMIUPDATE.com - Cerita menarik bercampur mistis datang dari situs Batu Bubut di Kampung Cikaret RT 03/05 Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Hal ini diungkapkan pemilik sebagian lahan tempat bebatuan purbakala ini yakni Sarip (63 tahun).
Sarip mengungkapkan cerita ini terjadi tiga tahun lalu saat wanita berusia 30-40 tahun mengaku tersesat di area situs Batu Bubut. Dia adalah Odah, warga setempat. Sarip mengatakan kejadian tersebut dialami Odah saat mengambil rumput, aktivitas yang biasa dia lakukan setiap hari.
"Dia (Odah) masuk ke Batu Bubut pukul 8 pagi. Biasanya satu atau dua jam sudah pulang. Tapi saat itu sampai zuhur belum," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Rabu (23/8/2023).
Situasi itu, kata Sarip, membuat keluarga panik dan mencari Odah, dibantu warga. Baru pukul 2 siang, Odah keluar dari area situs Batu Bubut dengan tubuh kelelahan. Setelah istirahat, Odah bercerita awalnya dia akan pulang karena kantong yang dibawanya sudah dipenuhi rumput.
"Tapi saat baru beberapa meter berjalan, lalu melewati batu besar di area situs Batu Bubut, Odah malah kembali ke tempat semula dia mengambil rumput," ujarnya.
Baca Juga: Sempat Tak Terurus, Geowisata Batu Bubut Berbenah Jelang HUT ke-153 Sukabumi
Odah beberapa kali mengitari lokasi itu untuk pulang ke rumahnya, namun gagal. Hingga kemudian Odah mendengar suara azan zuhur. Dia lalu mengucapkan kalimat bismillah dan kembali berjalan pulang. Kali ini Odah berhasil dan tiba di rumahnya dengan selamat.
Selain cerita Odah, Sarip mengatakan kejadian ganjil juga dialami warga yang melihat ular besar dan panjang di sekitar akses masuk situs Batu Bubut. Jalan masuk ini memiliki lebar hampir sembilan meter, dan tertutup badan ular. Sementara kepala dan ekor ular tak terlihat.
"Kejadian ini sudah dua kali dan yang terbaru satu bulan lalu. Warga tidak tahu ke mana ular pergi, hanya beberapa menit sudah hilang. Kalau cerita dulu, orang tua kami mengatakan di lokasi ini menjadi tempat tapa (semadi), bahkan ada kaitannya dengan Sangkuriang," katanya.
Sarip menyebut keterkaitan dengan kisah Sangkuriang adalah batu-batu di situs Batu Bubut berasal dari Sungai Citarum dan pindah ke lokasi sekarang saat Sangkuriang membendung sungai tersebut.
Pantauan di lapangan pada Rabu ini, Camat Waluran, Sekmat Waluran, Pemdes Mekarmukti, dan warga melakukan bersih-bersih situs Batu Bubut. Sebab, tempat ini akan dijadikan lokasi persinggahan rombongan touring Bupati Sukabumi pada 26 Agustus 2023 dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sukabumi yang ke-153.
"Sebelum ke Pantai Palangpang di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, rombongan diagendakan ke situs Batu Bubut dulu. Diperkirakan ada 1.000 motor termasuk Pak Bupati yang datang," kata Camat Waluran Ali Murtado.