SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pemuda berinisial PR (19 tahun) korban tenggelam di perairan laut Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi pada Minggu 20 Agustus 2023 hingga kini masih belum ditemukan.
Ada cerita di balik insiden yang menimpa warga Kampung Cibeureum RT 12/04 Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud itu. Seorang saksi sempat melihat korban memainkan seekor ular sebelum kejadian.
Dengan berbahasa sunda logat khas jampang, kesaksian itu disampaikan Mamat (42 tahun), nelayan setempat.
"Pagi itu, saya di Dermaga SBP (lokasi kejadian), dan berjalan kaki mau ke darat, sebelum sampai ke pesisir atau darat, melihat ular di bawah dermaga di atas pasir dekat batu," kata Mamat kepada sukabumiupdate.com, Senin (21/8/2023).
"Niatnya mau turun, mengambil ular tersebut, namun tidak jadi. Setelah kedarat, dan sempat ngobrol sama teman paling 15 menitan, saya balik lagi ke dermaga, karena korek gas ketinggalan. Ternyata ular itu sedang dipegang dan diputar putar sama korban dan disaksikan sama temannya," ungkapnya.
Baca Juga: Hari Kedua Pencarian Korban Tenggelam di Laut Tegalbuleud Sukabumi
Menurut Mamat, ular misterius tersebut mirip ular sulangkar, perutnya berwarna kuning, punggungnya hitam dan hijau serta berukuran sebesar ibu jari orang dewasa.
"Saya hanya bisa ngomong dalam hati saja, itu bahaya main main ular, karena ada perahnya (bisa), tapi tidak sempat ngomong (ke korban). Setelah itu saya kepesisir lihat warga yang lagi ngecrik (nangkap ikan), namun tidak lama ada yang teriak teriak tikelebuh (tenggelam)," tuturnya.
Mamat kemudian seketika mendekati lokasi kejadian, dan melihat korban masih mengapung di perairan. Namun, karena kondisi air laut saat itu pasang, nahas korban tak bisa diselamatkan tersapu derasnya ombak.
"Memang sebelumnya sempat diberi bambu dan ban," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Buniasih Badrudin menuturkan, korban tenggelam diduga saat hendak membuat konten dengan menceburkan diri ke perairan di sekitar Dermaga SBP.
"Ada tiga orang remaja yang diduga mau membuat konten, pasalnya korban sebelum berjalan kaki diatas Dermaga SBP, sudah buka baju, tinggal celana, lalu saat jalan kaki keatas dermaga di video atau direkam sama temannya menggunakan HP. Sekitar 100 meter jalan kaki dari pesisir naik ke dermaga, setelah itu korban loncat ke laut, sekitar 15 meter, namun korban lama tidak muncul," ujar Kepala Desa Buniasih Badrudin.
Dari keterangan saksi, lanjut dia, korban sempat berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang, lalu warga sempat menolong korban dengan menyodorkan batang bambu hingga korban terombang ambing dibawah Dermaga SBP.
"Upaya penyelamatan dilakukan dengan memberikan batang bambu, setelah terombang ambing, lalu dikasi ban, namun saat bambu dilepas, dan mau menangkap ban, datanglah ombak menghantam sehingga dia tenggelam, dan ban lepas jauh," imbuhnya.
Korban yang dikenal warga sebagai santri itu hingga hari kini belum kunjung ditemukan. Kapolsek Tegalbuleud, AKP Aap Saripudin menyebut pencarian oleh tim SAR gabungan hari ini terkendala air laut pasang dan akan kembali dilanjutkan besok.