Tanggapan Kadisdik Kota Sukabumi Soal Iuran Seikhlasnya di SD Negeri

Minggu 20 Agustus 2023, 17:06 WIB
Kadisdik Kota Sukabumi, Hasan Asari| Foto : Awaludin

Kadisdik Kota Sukabumi, Hasan Asari| Foto : Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Munculnya berbagai iuran di salah satu Sekolah Dasar (SD Negeri) Kota Sukabumi dikeluhkan orang tua murid, pasalnya iuran tersebut berpariatif dan dianggap selalu mengalami peningkatan nilainya setiap tahun.

Hal itu disampaikan salah seorang orang tua siswa, IA (43 tahun). IA mengeluhkan banyaknya iuran dengan dalih seikhlasnya. Terlebih ada angka minimal yang menurutnya harus dipenuhi setiap orang tua siswa. Sementara IA menganggap sekolah negeri telah digratiskan oleh pemerintah. 

"Permasalahannya adalah, kan sekolah (negeri) itu gratis dari pemerintahnya, kenapa ada uang kas? Terus kalau ada guru yang pensiun atau keluar dari sekolah itu katanya ada uang kadeudeuh (hadiah) seikhlasnya tapi ada angka minimal yang ditentukan," ungkap IA kepada sukabumiupdate.com pada Minggu (20/8/2023).

Baca Juga: Wali Kota Jalan Kaki Bersama Warga di Kirab Budaya Merah Putih HUT RI ke-78 di Sukabumi

Menurutnya, iuran tersebut selalu naik setiap kenaikan kelas. Pada tahun ini, ia harus merogoh kocek Rp20 ribu untuk uang kas per bulan. Ditambah ada pembelajaran tambahan (les) per siswa membayar Rp40 ribu, lalu iuran gorden per siswa Rp15 ribu. Belum lagi soal seragam sekolah yang harus beli di sekolah, kecuali seragam merah. 

Ia berharap agar kebijakan itu dipertimbangkan kembali, terlebih IA yang hanya seorang pedagang sayur di pasar merasa keberatan dengan adanya iuran tersebut. Ia pun menganggap bahwa tidak semua orang mampu untuk membayar iuran tersebut.

"Jadi komite sekolah itu seolah-olah berperan penting dalam iuran itu. Kendalanya kan orang tua itu nggak mampu semua, untung-untung kalau kita bisa maksain, pinjam sana-sini. Saya jujur sehari-hari jualan sayur di pasar, pabetot-betot (tarik-menarik) lah istilahnya," kata dia.

Baca Juga: HUT RI ke-78 di Ciemas Sukabumi, Dewan Batman Bicara Nasionalisme Pemuda

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah, Ati Kusmiati menjelaskan bahwa setiap iuran tersebut tidak bersifat wajib, hanya saja untuk menutupi setiap kegiatan atau keperluan sekolah yang tidak ditanggung oleh anggaran dana BOS, maka pihaknya mengeluarkan kebijakan tersebut.

"Sebetulnya selama ini kita kan banyak kegiatan, faktor pendukung kegiatan tidak lepas dari pembiayaan dan selama ini kalau pembiayaan untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang tidak bisa dibiayai oleh dana BOS kan, mungkin kita ada kegiatan yang istilahnya iuran sukarela dari orang tua," kata Ati.

Menurutnya, dalam iuran tersebut tidak ada paksaan bagi setiap orang tua murid dan sebelumnya iuran tersebut telah disosialisasikan terlebih dahulu dan disepakati bersama orang tua murid.

Baca Juga: Dapat Nomor Urut 1, Ayep Zaki Siap Jalankan Amanah Perjuangkan Masyarakat Sukabumi

"Memang ditentukan nominal tapi nominal itu disepakati dulu, kembali kalau tidak sesuai ya tidak apa-apa. Disepakati oleh semua karena ada komite-komite. Adapun kemarin rencana kenaikan itu tidak kita laksanakan, kan kita juga sebelum naik (iuran) lihat dulu kemampuan dan kebutuhan, ketika kita tawarkan dan disepakati oleh semua akhirnya tidak ada kenaikan," ungkapnya.

Kemudian, terkait adanya pembelajaran tambahan di luar jam sekolah, pihaknya mengklaim bahwa kebijakan tersebut merupakan permintaan dari para orang tua siswa yang menginginkan adanya pembelajaran tambahan tersebut dan hanya diperuntukan bagi siswa yang mau saja.

"Itu untuk siswa kelas 1-6 SDN. Kalau mereka tidak mau ya tidak apa-apa dan tidak dibeda-bedakan. Iurannya kepada guru sebagai jasa, mungkin seperti les di luar lah, jadi bukan untuk siapa-siapa, itu murni keinginan orang tua," pungkasnya.

Baca Juga: 20 Tahun Mengabdi, Kisah Linmas di Sukabumi Wafat saat Hendak Upacara 17 Agustus

Dikomfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Sukabumi Hasan Asari menyampaikan bahwa pihaknya akan menelusuri terlebih dahulu terkait aduan tersebut.

"Saya sebetulnya sudah jauh-jauh hari (sosialisasi) sehingga relatif tertib, nah kalau ini kita akan telusuri, nanti pada tataran kepala sekolah disampaikan ke guru, guru ke komite, ditakutkan ada informasi yang tidak sampai ke komite. Ditakutkan ada inisiatif-inisiatif yang di luar dari persetujuan," ungkap Hasan.

Selain itu, ia juga mengklaim, kebanyakan sekolah dibawah naungan Disdik Kota Sukabumi sudah memahami himbauan terkait dengan uang atau iuran.

Baca Juga: Kota Sukabumi Luncurkan PAUD HI, Fahmi Bahas Tantangan Pendidikan Kekinian

"Di sekolah-sekolah lain tampaknya mulai paham, karena sejak awal sudah mulai mensosialisasikan agar tidak ada yang berkaitan dengan uang ketika mulai daftar ulang peserta didik baru, kalau pun ingin membangun komitmen pertama harus paham dulu situasi dan kondisi," ucapnya.

Kemudian, ia juga menegaskan bagi setiap orang tua murid yang merasa keberatan dengan kebijakan sekolah bisa langsung datang ke kantor Disdik Kota Sukabumi untuk melaporkan hal tersebut.

"Bagi orang tua bisa menyampaikan langsung ke dinas (Disdik) di sekolah mana, biar nanti ada data yang cukup (untuk ditindaklanjuti)," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)