SUKABUMIUPDATE.com - PLTU Jabar 2 Palabuhanratu - Kabupaten Sukabumi membantah adanya tudingan telah turut menyumbang kotornya udara atau polusi udara di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi) yang mencuat di media sosial.
Senior Manager PT PLN Indonesia Power PLTU Jabar 2 Palabuhanratu Rizki Priatna mengakui bahwa PLTU Palabuhanratu sendiri menghasilkan emisi, Namun masih dibatas regulasi yang telah ditentukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
"Terkait adanya isu yang sedang terangkat sekarang, PLTU Palabuhanratu kita memang ada emisi, tapi kita juga ada batasannya, batasan emisi yang diijinkan oleh regulasi yang dikeluarkan KLHK," kata Rizki Piatna.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Sukabumi, Pantai hingga Goa
"Kami juga dalam menjalankan operasional tetap menjaga batasan batasan emisi tersebut dan dibawah dengan batasan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," sambungnya.
Menurut Rizki, kalau terdapat kenaikan emisi pihaknya akan langsung merespon dengan melakukan penanganan dan perbaikan segera.
"Tentang bagaimana trending emisi, kami dalam beberapa hari terakhir ini disini menunjukan bahwa nilai-nilai berada dibawah batas regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ungkapnya.
Kata Rizki, untuk data emisi sendiri pihak PLTU sendiri selalu menyebarkan secara online dan data tersebut juga harus di singkronkan dengan data yang di keluarkan KLHK.
Baca Juga: Parkir 6 Minibus Rp 200 Ribu, Dispar Telusuri Dugaan Pungli di Geyser Cisolok Sukabumi
"Data emisi ini terkoneksi langsung dengan data yang ada di KLHK dan dimonitor oleh KLHK setiap saat, kalau misalnya mereka menemukan adanya data yang tidak normal pasti akan langsung komplain ke kami jika melebihi batas emisi," bebernya.
Rizki menjelaskan terkait adanya pencemaran polusi yang terjadi di wilayah Jabodetabek, menurutnya tidak ada hubungannya dengan operasional PLTU karna emisi tersebut sudah hilang dengan jarak kurang lebih 5 kilometer sampai 10 kilometer.
"Jadi ini tidak mungkin mempengaruhi emisi yang ditimbulkan oleh PLTU Palabuhanratu, tidak akan mempengaruhi apa yang terjadi di jabodetabek, jangan kan di jabotabek di Sukabumi pun tidak," jelasnya.
"Dan sudah dijelaskan juga kemarin oleh pihak kementrian LHK bahwasanya yang dominan menjadi sumber polusi diarea Jabodetabek itu dari kendaraan bermotor, makanya kami mendorong penggunaan mobil mobil operasional kami sudah menggunakan listrik," sambungnya.
Baca Juga: Mengenal Kirab Budaya Merah Putih, Acara Perayaan HUT RI di Sukabumi
Rizki mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara menyuplai listrik yang aman.
"Kami melayani masyarakat, sekolah-sekolah, kantor-kantor seluruh Palabuhanratu dan Sukabumi, listriknya berasal dari PLTU Palabuhanratu," ungkapnya.
"Selain operasional kami juga tetap menjaga keharmonisan hubungan dengan lingkungan, kami sudah melakukan perbaikan sistem pengolahan air, InsyaAllah tidak ada lagi limpasan-limpasan batu batubara dan segala macamnya, kita akan jaga betul betul termasuk emisi asap yang ditimbulkan," jelasnya.