Bukan Lapdek atau Gedung Juang, Ini Titik Pertama Merah Putih Berkibar di Sukabumi

Jumat 18 Agustus 2023, 14:35 WIB
Upacara bendera 17 Agustus 2023 di Lapang Merdeka Kota Sukabumi (Sumber: Diskominfo Kota Sukabumi)

Upacara bendera 17 Agustus 2023 di Lapang Merdeka Kota Sukabumi (Sumber: Diskominfo Kota Sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com - Pekik merdeka membahana di seantero nusantara, menyambut pidato Soekarno Hatta pada 17 Agustus 1945. Merah putih pun kemudian berkibar di setiap sudut wilayah Republik Indonesia, sebagai bentuk kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa yang selama ratusan tahun dicengkeram penjajah.

Ternyata, pasca proklamasi tidak semua wilayah langsung ikut mengibarkan sang merah putih secara resmi. Di Sukabumi sendiri butuh waktu hingga 2 bulan, bagi para pejuang untuk mengibarkan bendera merah putih secara resmi pasca proklamasi kemerdekaan di pekikan bung Karno pada 17 Agustus 1945.

Cerita sejarah ini bermulai dari gema Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, yang disiarkan ke seluruh pelosok tanah air dan penjuru dunia oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Ini pemicu peristiwa perjuangan pergerakan rakyat di beberapa daerah di tanah air, termasuk di Sukabumi, baik kota maupun kabupaten.

Tujuan rakyat dan para pejuang satu, mengambil kekuasaan penuh dari tangan penjajah, dimana saat itu masih banyak serdadu Jepang bercokol di Nusantara. Di Sukabumi, peristiwa penting pasca 17 Agustus 1945 adalah mengambil alih gedung BPU (balai pertemuan umum yang seka­rang bernama Gedung Juang 45.

4 hari setelah proklamasi kemerdekaan RI, tepat 21 Agustus 1945 memastikan gedung megah BPU ini dikuasai oleh rakyat Indonesia. Modalnya rakyat dan pejuang Sukabumi saat itu hanya keberanian dan tekad yang kuat, walaupun hanya berbekal bambu runcing, golok dan Senjata api tua rampasan.

Ketiga benda ini kekinian menjadi ikon tugu yang dibangun kokoh di depan gedung juang 45, sebagai penanda bahwa aset peninggalan kompeni itu sudah dikuasai secara penuh oleh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Sukabumi Jelang Proklamasi dan Bung Karno yang Dikira Dibuang ke Salabintana

Sejak 21 Agustus 1945, gadung BPU resmi menjadi markas pejuang RI. Mereka merencanakan apapun di lokasi ini, termasuk mengatur strategi perjuangan dalam upaya mem­pertahankan kemerdekaan RI dan menegakkan NKRI.

Catatan sejarah yang dimuat dalam portal resmi Pemkot Sukabumi dan ditulis oleh Endang Sumarsidi, menyebut 2 hari setelah gedung tersebut dikuasai rakyat Sukabumi, atau 6 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, tepatnya 23 Agustus 1945, terbentuklah BKR, KND, Laskar Rakyat, Barisan Banteng, Barisan Islam Indonesia, Hisbullah, Sabilillah, Pesindo, API, Kelompok Bekas Tahanan Digul dan lain-lain.

Seluruh elemen ini kemudian memusatkan kegiatan dan perencanaan di gedung BPU tersebut. Termasuk untuk salah satu rapat umum dan musyawarah para tokoh pejuang Sukabumi, seperti Dr. Abuhanifah, Mr. R. Syamsudin, Mr. Harun, Edeng Abdullah, R. Sukardi, Ajengan Sanusi, H. Atjun Basjuni, Emo Hardja, S. Walujo, Edi Sukardi, Suryana, Ali Basri dan yang lainnya, di gedung ini mengadakan rapat dan musyawarah.

Alun-alun depan masjid Agung Kota Sukabumi, lokasi pengibaran bendera merah putih pertama pasca proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945Alun-alun depan masjid Agung Kota Sukabumi, lokasi pengibaran bendera merah putih pertama pasca proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945

Mereka merencanakan untuk mengambil alih pemerin­tahan Sukabumi Si (Kota) dan Sukabumi Ken (Kabupaten) dari tangan Jepang. Gerakannya adalah pembebasan tahanan politik yang masih ditahan oleh Jepang, mengibarkan Bendera Merah Putih di seluruh jawatan dan instansi pemerintah serta di pelo­sok daerah Sukabumi, sekaligus mendesak Jepang, agar melaksanakan serah terima kekuasaan kepada bangsa Indonesia.

Gerakan tersebut ditetapkan pada hari Senin, tanggal 1 Oktober 1945, setelah Hari Raya Idul Fitri. Selain itu juga para pejuang membentuk Panitia Lima, yang terdiri atas Suryana dari BKR, Sukoyo dari Kepolisian, S. Waluyo dari KND, Abdurohim dari Alim Ulama dan Ali Basri dari Daerah Kecamatan Kecamatan, untuk memimpin gerakan seandainya delegasi ke Bogor gagal.

Sesuai hasil rapat dan musyawarah, pada Senin, 1 Oktober 1945, pukul 06.00 WIB, massa rakyat dan pejuang yang jumlahnya tidak kurang dari 10.000 orang berduyun-duyun memadati gedung BPU. Massa menyemut dari gedung BPU hingga ke pendopo Sukabumi untuk mendengar pengumuman dari delegasi dan menunggu komando Panitia Lima.

H. Atjun Basjuni saat itu menegaskan peralihan kekuasaan di tingkat Kota dan Kabupaten ditangguhkan karena mengalami sejumlah kegagalan. Maka Panitia Lima memerintahkan kepada para pejuang dan rakyat untuk melaksanakan gerakan tiga sasaran.

Para pe­juang dan rakyat langsung bergerak, pertama mengurung kantor Kempetai atau Polisi Tentara Jepang, yang lokasi saat ini digunakan oleh kantor Inspeksi Pajak dan Badan Pertanahan Kabupaten Sukabumi. Massa pejuang dan rakyat kemudian membebaskan para tahanan politik.

Saat itu Jepang tak berkutik langsung bertekuk lutut dan menyerahkan 9 orang tahanan politik. Seluruh senjata yang ada di kantor tersebut, dirampas oleh para pejuang RI.

Baca Juga: Lapang Merdeka Sukabumi: Hotel Victoria dan Pidato Kemerdekaan Bung Karno

Setelah membebaskan para tahanan politik dan merampas senjata. Gerakan selanjutnya adalah mengibarkan Bendera Merah Putih secara resmi untuk pertama kali pasca proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan.

Bukan di Gedung BPU atau gedung juang dan lapang merdeka. Sang Merah Putih dipancangkan dengan tiang tinggi oleh para pejuang untuk pertama kali di Alun-Alun depan Masjid Agung Sukabumi, dipimpin oleh Iskandar (salah satu pejuang).

Lokasi berkibarnya sang merah putih itu saat ini adalah gerbang atau tugu Bendera Merah Putih yang diapit oleh dua kendi. Ini adalah penanda bahwa di lokasi tersebut adalah tempat bersejarah yang mengisahkan perjuangan rakyat Sukabumi, merebut kemerdekaan RI.

Gerakan ketiga yaitu menduduk aset-aset yang dikuasai Jepang, mulai dari kantor Sukabumi Si dan Sukabumi Ken, instansi lainnya seperti Denki atau PLN, Kantor Telepon, Tambang Emas Cikotok, Osamu Dai 10360 Butai Jon Bun Kojo atau sekarang PT Barata.

Setelah kantor pemerintahan Sukabumi Si dan Sukabumi Ken diambil alih pejuang RI. Diputuskan Mr. Syamsudin sebagai Walikota Sukabumi pertama dan Mr. Harun sebagai Bupati Sukabumi pertama.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Jawa Barat22 Februari 2025, 10:02 WIB

Sekretaris Komisi V DPRD Jabar Ucapkan Selamat atas Pelantikan KDM-Erwan sebagai Gubernur-Wagub 2025-2030

Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.
Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin (Sumber: dok sukabumiupdate)
Film22 Februari 2025, 10:00 WIB

15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan

Tentu film-film baru Indonesia yang hadir di bulan Februari 2025 ini mengusung berbagai macam genre romantis, drama, melodrama, misteri, komedi, hingga horor. Cocok banget untuk menjadi rekomendasi hiburan saat libur akhir pekan
15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan (Sumber : Istimewa)
Sukabumi22 Februari 2025, 09:47 WIB

Kematian Samson Sang Preman Kampung, Polres Sukabumi Amankan Bambu Runcing Berlumuran Darah

Preman kampung Cihurang ini ditemukan tak bernyawa tak jauh dari rumahnya Jumat, 21 Februari 2025 petang, berlumuran darah dengan tubuh penuh luka.
Garis polisi di lokasi terbunuhnya Samson, sang preman kampung Cihaur Cidadap Simpenan Sukabumi (Sumber: su/ilyas)
Life22 Februari 2025, 09:01 WIB

Cara Menanamkan Kebiasaan Puasa pada Anak Sejak Dini: Trik Sukses Agar Mereka Bersemangat

Mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini adalah salah satu cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan kedisiplinan.
Ilustrasi Mengajarkan Kebiasaan Puasa Pada Anak Sedari Dini (Sumber : Freepik)
Bola22 Februari 2025, 09:00 WIB

Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: Tantangan Pangeran Biru Raih 3 Poin!

Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib/@MaduraUnitedFC).
Inspirasi22 Februari 2025, 08:00 WIB

Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek

Loker D3 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi Manufacturing Apprentice dan dibuka hingga 21 April 2025 mendatang.
Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Food & Travel22 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa

Menu Mie Leor bahkan banyak dijual di bulan puasa sebagai makanan takjil.
Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa. Foto: IG/@TeniSondari
Science22 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Februari 2025, Sedia Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025. | Foto: Pixabay
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)