SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga Jampangtengah Kabupaten Sukabumi punya kreativitas sendiri dalam memeriahkan HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Mereka memanfaatkan acara karnaval Agustusan sebagai bentuk protes jalan provinsi di daerahnya yang selama ini kondisinya masih rusak dan belum ada tanda tanda akan diperbaiki.
Bertema Aspal (Asli Penuh Kepalsuan), belasan warga yang berasal dari Kampung Jelebud itu melakukan pawai aksi teatrikal seolah olah dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat yang sedang melakukan perbaikan jalan ruas Jampangtengah-Kiaradua, Kamis (17/8/2023).
"Pada acara karnaval, warga sebanyak kurang lebih 15 orang tampil dengan kostum pegawai PU yang lagi memperbaiki jalan provinsi di Kampung Jelebud dan Kampung Bojonglopang Desa Jampangtengah," kata warga setempat, Gungun Gunawan (34 tahun) kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Warga Tagih Janji Perbaikan Jalan Rusak Milik Provinsi di Jampangtengah Sukabumi
Aksi Cosplay (lakon kostum) dalam pawai ini, lanjut Gungun, sebagai bentuk sindiran, protes dan keprihatinan dari warga karena belum juga ada perbaikan jalan rusak di Jampangtengah.
"Mereka berperan ada yang lagi mengukur jalan, membawa material atau aspal, membawa setum dan beko, dari mobil yang di rias. Ini sebagai bentuk protes dan keprihatinan atas kondisi jalan yang menghubungkan Sukabumi dengan wilayah Pajampangan, yang ancur, melalui kritikan halus ini kepada Pemprov Jabar," tegasnya.
Gungun menuturkan, kerusakan jalan terjadi di beberapa titik di Kecamatan Jampangtengah seperti di Desa Padabenghar, Sindangresmi, Jampangtengah, Bojongjengkol, Bantaragung, dan Padabenghar. Selain aspal mengelupas, jalan ini juga tinggal bebatuan, tanah, dan lumpur. Kondisinya pun bergelombang.
Adapun kerusakan jalan terparah, menurut Gungun, terjadi mulai Tanjakan Cidayang, Kampung Cimapag, Desa Bantaragung. Kemudian kerusakan parah lainnya di Kampung Bojonglopang, Desa Jampangtengah. Terakhir di wilayah Kampung Ciareuy, Desa Sindangresmi.
"Coba sekali kali pak Ridwan Kamil, melintas ke jalan Jampangtengah, bisa merasakan jalan yang ancur, dan penuh debu. Ini kemerdekaan sudah 78 tahun, namun seolah olah kami belum merdeka," pungkasnya.