SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia Police Watch (IPW) memuji kepemimpinan Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede sebagai sosok anggota Polri yang patut diapresiasi di tengah banyaknya isu negatif yang dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap institusi Bhayangkara tersebut.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, berbagai kasus yang menggerus kepercayaan publik kepada institusi kepolisian itu di mulai dari kasus Ferdy Sambo, Teddy Minahasa, hingga teranyar adanya dugaan intimidasi Polisi terhadap warga sipil dalam kasus kericuhan di Dago Elos Bandung 14 Agustus 2023 kemarin.
"Untuk mengembalikan citra polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, perlu adanya sosok-sosok pimpinan Polri yang erat dan empati terhadap kondisi masyarakat. Kalau tidak kepercayaan publik akan kembali menurun," ujar Sugeng kepada sukabumiupdate.com di Kota Sukabumi, Rabu (16/8/2023).
Sugeng pun mencontohkan sosok pimpinan yang baik di tubuh Polri itu kepada sosok Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede, yang menurutnya memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, tidak mudah terkecoh dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi.
Baca Juga: AKBP Maruly Mulai Bertugas Sebagai Kapolres Sukabumi, Ini Profilnya
"Dia mengesankan seorang yang tidak mudah di ABS (Asal Bapak Senang) oleh anak buahnya, dia pasti mengecek dengan teliti masalah-masalah yang sangat penting," kata dia.
"Saya rasa model kepemimpinan yang baik, karena tugas kepolisian itu juga membutuhkan kecermatan dalam tugas pelayanan kepada publik seperti penanganan perkara kemudian laporan situasi kamtibmas, ini perlu pemimpin yang cermat dan tidak gampang di ABS," sambung dia.
Kemudian, Sugeng pun mengatakan bahwa hasil dari kinerja baik yang dimiliki Maruly di saat ini dapat dibuktikan dengan pelayanan kesehatan masyarakat yang sudah terintegrasi antara klinik milik Polisi dengan BPJS serta rumah sakit swasta di Sukabumi.
"Terbukti Polres Sukabumi mendapatkan sertifikasi klinik pratama dari dinas kesehatan dan itu terbaik se Indonesia, saya berharap bahwa kamtibmas di Kabupaten Sukabumi tetap terjaga kemudian hubungan masyarakat dengan polisi tumbuh dengan baik," ungkapnya.
Terlebih, kata Sugeng, dalam menciptakan situasi kondusif di wilayah hukumnya, Maruly cenderung dapat mengkomunikasikan intruksinya kepada bawahannya dengan baik.
"Dia pemimpin yang komunikatif, bisa membangun dengan cara-cara yang kreatif, inilah yang penting bahwa seorang pemimpin harus bisa berkomunikasi dengan bawahan, jarak antara bawahan dengan atasan memang ada kepangkatan tapi untuk kelancaran tugas, seorang atasan itu harus mendekat, bawahan itu tentu tidak berani, akan ada barrier (penghalang) kepangkatan, tapi kalau seorang atasan kemudian mendekati kepada anggotanya itu akan tumbuh perasaan anggotanya itu diayomi," pungkasnya.