SUKABUMIUPDATE.com - Dalam menghadapi musim kemarau, Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi Cabang Parakansalak tetap berkomitmen untuk menyediakan pasokan air bersih kepada masyarakat.
Kepala Cabang Perumdam TJM Parakansalak, Rasdian Rasa menjelaskan bahwa meski beberapa sumber air mengalami penurunan debit akibat kemarau, pelayanan air masih berjalan normal dan berbagai langkah diambil untuk menjaga pasokan air ke masyarakat.
Menurut Rasdian, ada dua sumber air di Perumdam TJM Parakansalak. Salah satunya berasal dari mata air Cibuntu yang masih mempertahankan debit normalnya.
"Sementara itu, sumber air lainnya adalah Tonjong, yang memerlukan proses pengolahan dan mengalami penurunan debit sekitar satu liter," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (14/8/2023).
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Perumdam TJM Kabupaten Sukabumi Gelar Pelatihan
Meskipun demikian, kata Rasdian, pelayanan air kepada masyarakat masih berjalan normal, sehingga dampak kemarau belum terasa secara signifikan.
"Saat ini, pelayanan air masih berjalan normal dan masyarakat tetap mendapatkan pasokan air yang cukup," tambah Rasdian.
Rasdian juga menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan air.
"Kami tetap berupaya untuk memberikan pelayanan air yang lebih baik kepada masyarakat," kata dia.
Terkait dengan pengaruh kemarau terhadap sumur-sumur di daerah Pasir Eurih, Pakuwon dan Palasari, Rasdian menjelaskan bahwa beberapa sumur mengalami dampak, meskipun belum mengering sepenuhnya.
"Beberapa sumur di daerah Pasir Eurih, Pakuwon dan Palasari mengalami dampak dari kemarau. Meskipun tidak mengering sepenuhnya, namun air harus ditunggu sekitar satu jam atau bahkan semalam agar bisa terisi kembali," jelas Rasdian.
Rasdian juga menyebutkan bahwa beberapa sumur terhubung dengan sistem Perumdam TJM, sementara yang lain tidak terhubung.
"Ada sumur-sumur yang terhubung dengan sistem Perumdam TJM, tetapi ada juga yang tidak terhubung," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa beberapa masyarakat telah mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini.
"Beberapa masyarakat memanfaatkan saluran air dari Perumdam TJM sebagai alternatif saat sumur mereka mengering," kata Rasdian.
Tentang situasi di masa depan, Rasdian menyatakan bahwa Perumdam TJM terus berupaya mencari alternatif sumber air.
"Kami sedang mencari sumber air baru dan mencari alternatif lain untuk masa depan. Kita tidak tahu bagaimana situasi akan berkembang dalam 10 hingga 25 tahun mendatang," ujarnya.
Rasdian juga berharap agar masyarakat tetap hemat dalam menggunakan air.
"Kami berharap agar masyarakat menjadi lebih hemat dalam penggunaan air sesuai dengan kebutuhan. Slogan kami adalah Mari hemat air sebelum terlambat," pungkasnya. (ADV)