SUKABUMIUPDATE.com - Kawasan Geowisata Batu Bubut berbenah jelang hari jadi Kabupaten Sukabumi ke-153 pada bulan September 2023 ini. Pasalnya, situs bebatuan purbakala yang terletak di Kampung Cikaret Rt 03/05 Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran itu diagendakan bakal jadi tempat singgah rombongan touring Bupati.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kecamatan Waluran, Supriatna. Pria yang akrab disapa Tuba itu menyebut pihaknya bersama Pemerintah desa sejak Rabu 9 Agustus 2023 melaksanakan aksi bersih bersih di areal Batu Bubut tersebut.
"Rencananya lokasi ini (Batu Bubut) akan dijadikan tempat bersinggah tim dari Kabupaten Sukabumi pada tanggal 26 Agustus 2023 mendatang. Diagendakan sebelum ke Palangpang Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Diperkirakan 1000 motor termasuk pa Bupati yang datang, kegiatan itu dalam memeriahkan hari jadi Kabupaten Sukabumi ke 153," kata Tuba kepada sukabumiupdate.com, Kamis (10/8/2023).
Baca Juga: Ada Goa Batu Buaya, Wisata Batu Bubut Waluran Sukabumi Mulai Ditata
Sekedar diketahui, kawasan Geowisata Batu Bubut yang diresmikan oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada bulan Agustus tahun 2020 lalu itu menonjolkan keunikan batu purba yang tertata dengan rapi dilahan milik warga sekitar 10 hektare.
Batu tersebut memiliki garis-garis yang rapi, sehingga warga menyebutnya batu bubut. Pasalnya, garis-garis pada batu nampak seperti dibuat dengan mesin bubut.
Dari keterangan pada papan informasi yang terpasang di gerbang menuju lokasi, disebutkan secara geologi Batu Bubut merupakan batuan debu gunung api, yang terbentuk 20 juta tahun lalu dibawah permukaan laut.
Garis-garis itu sebenarnya adalah perlapisan antara batuan butir halus dan kasar. Batu Bubut tersusun atas bongkah bongkah batuan yang saling terpisah sehingga membentuk celah celah seperti labirin alami.
Baca Juga: Bupati Sukabumi Ungkap Cara Touring Merdeka Ngabumi Bantu Perekonomian Warga
Puluhan batu unik berukuran raksasa itu lokasinya tidak jauh dari jalan provinsi ruas Waluran-Mareleng-Palangpang dan termasuk dalam kawasan Geopark Ciletuh- Palabuhanratu.
"Batu raksasa dengan bentuk unik dan bergaris tersebut ada puluhan buah, dengan rata-rata ukuran tinggi 8 meter, serta lebar 20-30 meter. Diperkirakan ada 50 buah, namun itu belum semua karena masih banyak di dalam hutan yang belum dibuka," kata Sekretaris Desa Mekarmukti Anas Amirudin.
Selain batu ukuran raksasa, kata Anas, juga terdapat tiga gua didalam kawasan tersebut. "Namun gua belum dibersihkan seluruhnya. Hanya satu yang baru dibersihkan, yakni Goa Batu Buaya. Saat ini sedang proses pembersihan, karena memang dampak Covid 19, jadi tidak terurus," ujarnya.