SUKABUMIUPDATE.com - Dampak lain dari keruhnya Sungai Cikaso Sukabumi diantaranya terhentinya aktivitas warga di Leuwi Bolang. Leuwi Bolang merupakan salah satu spot favorit di aliran Sungai Cikaso terutama bagi warga dua desa, yakni Desa Nangela Kecamatan Tegalbuleud dan Desa Cimahpar Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pegiat lingkungan hidup Suyarna (54 tahun), warga Kampung Cisaat RT 9/2 Desa Cimahpar mengatakan Leuwi Bolang selama ini telah menjadi tempat aktivitas kedua warga Desa Nangela dan warga Desa Cimahpar terutama disaat musim kemarau. Menurutnya, dampak yang dirasakan oleh mereka bukan hanya terganggunya air yang selama ini warga butuhkan, bahkan kegiatan usaha mereka ikut terhenti.
Pada musim kemarau seperti ini, sambung Oke sapaan akrab Suryana, air seharusnya jernih dan tentunya debit air kecil menjadi kesempatan bagi warga berburu batu akik, ikan regis, sidat atau lubang, bahkan di musim sekarang ini waktunya ikan bertelur, jadi terganggu. Sekaligus di musim kemarau seperti ini Leuwi Bolang juga merupakan arena bermain anak anak.
Baca Juga: Jawaban Bupati Sukabumi atas Pandangan Fraksi DPRD Soal Raperda PDRD
"Pada musim kemarau, merupakan kesempatan untuk warga mencari tambahan penghasilan, begitu juga bagi anak anak, dan pengunjung dari daerah lain, untuk kegiatan berwisata," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (7/8/2023).
Oke berharap peristiwa ini menjadi catatan dari Pemda Kabupaten Sukabumi, Forkopimcam Kalibunder dan pihak perusahaan. Jadi bukan hanya sekedar kebutuhan air saja, namun usaha warga juga sangat terdampak.
"Alhamdulilah kemarin perwakilan dari warga Desa Bojong, Desa Sukaluyu, Desa Sekarsari, dan Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder dan para kepala desanya, dipasilitasi pihak Forkopimcam Kalibunder, Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Sukabumi serta DLH Kabupaten Sukabumi, KNPI Kecamatan Kalibunder, Karang Taruna, komunitas pegiat lingkungan dan pihak perusahan PLTMH PT Zhong Min Hydro Indonesia telah berkumpul mencari jalan keluarnya, dan agar kedepannya tidak terulang kembali," pungkasnya.