SUKABUMIUPDATE.com - Sukabumi Heroes 2023 adalah penghargaan yang diberikan oleh Sukabumiupdate.com kepada masyarakat Sukabumi, baik perorangan atau kelompok, atas jasa-jasanya dalam mengembangkan, memajukan Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, penganugerahan Sukabumi Heroes kali ini pun diberikan dalam acara puncak ulang tahun sukabumiupdate.com yang ke-7 bertempat di kantor baru sukabumiupdate.com di Jl. KH. Ahmad Sanusi 56 No. Kota Sukabumi, Sabtu 5 Agustus 2023 malam.
Para peraih Sukabumi Heroes itu bukan hanya aktif dalam menjaga lingkungan, namun mereka mengajak kepada warga sekitar untuk andil dalam upaya melestarikan lingkungan hidup di wilayah Sukabumi.
Baca Juga: 30 Kata-kata Motivasi Untuk Diri Sendiri, Ampuh Bikin Semangat!
Adapun dari tiga tokoh pejuang penjaga pelestari lingkungan hidup di Sukabumi yang terpilih meraih penganugerahan Sukabumi Heroes 2023, salah satunya adalah aktivis lingkungan Inkubifarm Solihin Bahri.
Profil Solihin Bahri
Solihin Bahri adalah pria kelahiran Bogor, 01 Februari 1992, yang kini sukses bergelut dengan budidaya Maggot. Pria yang Hobi naik gunung ini beralamat di Kp Ciseupan Hilir, Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Sosok Solihin Bahri dulunya adalah pekerja perbankan di BUMN sebagai Area Manager. Kemudian ia memutuskan untuk resign dan mulai fokus budidaya maggot atau larva lalat BSF dengan Bank Sampahnya.
Baca Juga: 11 Tanda Orang Memiliki Kepribadian Baik dan Bijaksana Dalam Bersikap
Ia menceritakan awal terbentuknya budidaya maggot inkubifarm hingga tertarik terjun ke dunia budidaya maggot.
“Karna maggot memiliki kandungan protein dan pupuk organik.yang lebih hebatnya bisa mengurangi sampah organik,” kata Solihin kepada Sukabumiupdate.com.
Solihin melanjutkan, pada tahun 2016 inkubifarm didirikan dengan Pak Ade Fachrudin, kita meriset salah satu budidaya maggot. Dimana ternyata maggot itu efektif untuk mengurangi sampah, khususnya sampah organik.
Baca Juga: 7 Tanda Inner Child yang Terluka dan Cara Penyembuhannya, Yuk Kenali!
Ia menjelaskan mengapa dirinya lebih fokus mengolah sampah organik dibanding anorganik. Menurutnya, sampah non organik bisa langsung dijual, sementara sampah organik tidak ada nilai jualnya.
Oleh karenanya, Solihin fokus di lingkungan dengan mengangkat salah satu maggot, dimana maggot tersebut dapat mengurai sampah organik. Sementara di wilayahnya sendiri sampah organik tidak ada yang dapat mengolahnya.
Solihin yang fokus di pemberdayaan maggot, bertujuan agar penggunaan maggot dapat berefek pada pemberdayaan masyarakat. Ia melihat ada faktor lain seperti peternakan, perikanan, dan ayam petelur yang membutuhkan protein untuk pakannya.
Baca Juga: 9 Doa Pembuka Aura Wajah Agar Cerah Bercahaya dan Dicintai Orang
Maggot sendiri dapat berguna untuk peternakan atau perikanan yang membutuhkan protein tinggi untuk pakan. Solihin melihat di wilayah Indonesia khususnya para petani yang kesulitan mendapatkan pakan berkualitas.
Dengan adanya budidaya maggot, kebutuhan para petani khususnya ternak dan ikan dapat ditanggulangi oleh maggot. Solihin menambahkan, untuk sampahnya diperoleh dari program bank sampah maggot.
Bank sampah maggot merupakan tabungan masyarakat khususnya di desa Ciseupan, yang menukar sampah dengan sembako dengan cara penilaian poin.
Baca Juga: 10 Sikap Perhatian Ini Bikin Pria Jatuh Padamu, Bisa Dicoba Nih!
Sampah organik atau sampah yang dapat terurai oleh maggot itu hitungannya 1 poin dan sampah anorganik itu 15 poin.
“Alhamdulilah nasabah kita sudah di angka 400 khususnya di desa Ciseupan dan Desa sebelah, selain itu kita juga sering mengambil sampah ke pasar karena untuk sampah maggot itu sendiri kita kekurangan, 1 Gram maggot bisa mengurai sampah 5 Kg.
” ucap Solihin.
Terkait harapannya untuk masa depan budidaya maggot tersebut, Solihin meminta pemerintah untuk memfasilitasinya pada pasokan sampah. Sebab, Solihin mengatakan budidaya maggotnya masih kekurangan sampah organik.
Ditanya mengenai perasaannya saat memenangkan penghargaan Sukabumi Heroes 2023 ini, Solihin mengatakan jika kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita juga.
“Kalo saya berpola pikir atau bermindset Ketika Kita Menjaga Alam, Alam pun Akan Menjaga Kita,” kata Solihin Bahri.