Bus Legenda Jubleg-Sagaranten Sukabumi dan Cerita Kantong Plastik untuk Muntah

Senin 07 Agustus 2023, 09:19 WIB
Bus Langgeng Jaya yang melayani penumpang dari Terminal Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menuju Terminal Jubleg, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, dan sebaliknya. | Foto: Istimewa

Bus Langgeng Jaya yang melayani penumpang dari Terminal Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menuju Terminal Jubleg, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, dan sebaliknya. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat di wilayah Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menyimpan banyak kenangan dengan moda transportasi publik bus. Salah satu jasa angkutan bus yang masih setia melayani warga Pajampangan ini adalah Langgeng Jaya.

Meski sudah banyak angkutan umum lain seperti Isuzu Elf, bus Langgeng Jaya tetap eksis mengantar warga dari Sagaranten ke Terminal Jubleg, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, dan sebaliknya. Bus warna dominasi hitam dan merah ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Dari informasi dan pantauan sukabumiupdate.com, bus Langgeng Jaya biasa berangkat dari Terminal Jubleg pukul 06.00 WIB. Kendaraan berkapasitas sekitar 35 penumpang ini menempuh perjalanan 50 kilometer menuju Terminal Sagaranten (pukul 13.00 WIB berangkat dari Sagaranten).

Baca Juga: Inilah 5 Perusahaan Otobus Legendaris Asal Sukabumi yang Masih Eksis

Bus Langgeng Jaya rata-rata menghabiskan waktu tempuh dua jam hingga dua jam tiga puluh menit dari Terminal Jubleg dengan melewati Kecamatan Nyalindung, Kecamatan Jampangtengah, Kecamatan Purabaya, dan terakhir adalah Kecamatan Sagaranten.

"Bus Langgeng Jaya sudah puluhan tahun melayani jasa angkutan umum jurusan Sagaranten-Sukabumi. Mungkin sudah 30 tahun," ucap H Kaka (48 tahun), warga Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, Senin (7/8/2023).

Kaka mengungkapkan bus Langgeng Jaya sudah beroperasi di wilayah Sagaranten sejak 1990-an. Seingatnya, kata Kaka, waktu itu terdapat empat bus yang biasa melayani penumpang dengan ongkos Rp 1.200 sekali jalan dari Terminal Sagaranten ke Terminal Jubleg.

Baca Juga: Bus Legenda Jubleg-Sagaranten Sukabumi dan Cerita Kantong Plastik untuk Muntah

"Kalau tidak salah, dulu saat suka naik bus dengan orang tua, ongkosnya Rp 1.200. Sekarang sudah lama tidak naik bus. Kalau tidak salah ongkosnya sudah Rp 35 ribu," katanya.

Menurut Kaka, saat ini hanya tersisa satu unit bus Langgeng Jaya yang masih beroperasi dengan sopir berganti-ganti atau regenerasi. Dia mengakui bus ini dulu menjadi idola warga untuk melayani perjalanan menuju Sagaranten, Purabaya, Pabuaran, bahkan Cidadap, Curugkembar, dan Cidolog.

Sementara saat ini telah banyak transportasi lain yang juga melayani masyarakat seperti angkutan Isuzu Elf dan kendaraan travel.

"Banyak kenangan naik bus Langgeng Jaya. Pernah atap busnya bocor saat hujan. Kemudian kalau penumpangnya penuh dan kondisi jalan jelek, penumpang sering diberi kantong plastik atau ada juga penumpang yang sengaja bawa kantong plastik. Takut muntah," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)