SUKABUMIUPDATE.com - Warga dua kecamatan, menunaikan janji untuk menerangi jalan nasional menuju Palabuhanratu yang gelap gulita karena PJU (penerangan jalan umum) mati. Warga memasang ribuan obor di sepanjang jalan dari kawasan Cagar Alam Tangkuban Perahu hingga wilayah Batusapi Palabuhanratu.
Ribuan obor dipasang dan dinyalakan oleh warga Palabuhanratu dan warga Simpenan di sepanjang jalan raya, pada Jumat malam 4 Agustus 2023. Selain menerangi jalan, aksi ini adalah bentuk protes karena di sepanjang jalan tersebut dibiarkan gelap gulita, akibat lampu-lampu PJU, yang sudah tidak berfungsi cukup lama.
Salah satu warga Kecamatan Simpenan Jo Sammy, mengatakan, pemasangan obor adalah protes terhadap pemerintah, karena PJU dibiarkan bertahun tahun mati tak kunjung diperbaiki.
Baca Juga: Dirasakan Hingga Pesisir Sukabumi, Gempa 4,6 Magnitudo di Laut Selatan Garut
"Sudah empat tahun kondisinya seperti ini. Entah sudah berapa kali juga kami meminta PJU dinyalakan. Sudah banyak korban kecelakaan di lokasi ini. Apa harus terus dibiarkan seperti ini,” kata Jo kepada sukabumiupdate.com.
Menurut Jo, warga yang di sepanjang jalan gelap itu dari dua kecamatan, Palabuhanratu dan Simpenan akhirnya sepakat membuat obor-obor penerangan agar kawasan tersebut tetap aman, baik bagi pengendara dan kecelakaan lalu lintas maupun dari potensi kejahatan.
“Warga sudah beberapa tahun ini melihat banyak yang celaka. Masyarakat enggak muluk-muluk, minta PJU nyala aja, sudah itu saja. Jangan bertambah lagi korban karena PJU yang mati,” ujar Jo.
Baca Juga: Cerita Wabup Saksikan Jokowi Minta Tutut ke Menteri PUPR di Pasar Parungkuda Sukabumi
Warga lainnya, Habib Fahmi Assegaf, yang tinggal di Kampung Batu Sapi Palabuhanratu kondisi jalan gelap ini sangat membahayakan, karena banyak tikungan, dan sudah memakan banyak korban. Banyak warga yang tertabrak karena mencoba menyeberangi jalan.
“Kemarin ini belum lama anggota DKM kami, Abah Uji, itu sampai patah kakinya kecelakaan. Karena saat menyeberang tidak adanya penerangan lampu di wilayah Cagar Alam,” ungkap Fahmi.
Fahmi menegaskan sudah beberapa kali mengusulkan memasang sendiri kwh listrik di setiap PJU, karena warga ingin kawasan itu terang. “Kalau memang pemerintah tidak ada anggaran, maka izinkan kami masyarakat untuk patungan memasang Kwh listrik sendiri di beberapa titik PJU, biar kami yang bayar,” jelasnya.
Baca Juga: Gaya Si Cantik Berjemur, Buaya Penunggu Situ Habibi Surade Jadi Tontonan Warga
Pantauan di lapangan, selain penyalaan obor dipasang sepanjang kawasan cagar alam, warga juga memasang dua buah spanduk besar di pinggir jalan. “Selamat Datang di Jalan Cagar Alam, yang Berubah menjadi Goa karena Dishub Lupa Pasang Lampu”, tulis narasi di spanduk-spanduk tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, redaksi masih berusaha meminta penjelasan dari pihak terkait. Khususnya pemerintah daerah.