SUKABUMIUPDATE.com - Dua kecamatan di Kota Sukabumi diprediksi terancam krisis air bersih saat musim kemarau yang berlangsung hingga akhir Agustus 2023. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik menyebut dua kecamatan ini adalah Baros dan Lembursitu.
Novian mengatakan pihaknya sudah mewanti-wanti masyarakat terkait ancaman kekeringan dan kesulitan air bersih selama musim kemarau. BPBD juga telah meminta setiap kelurahan agar mensosialisasikan informasi ini kepada warga supaya mereka dapat melakukan sejumlah langkah antisipasi. Termasuk soal ancaman bencana kebakaran.
"Ada dua wilayah yang setiap kemarau mengalami kesulitan air bersih yakni Kecamatan Baros dan Lembursitu," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis (3/8/2023).
Berdasarkan data BPBD Kota Sukabumi, Kecamatan Baros memiliki luas wilayah 558,21 hektare, sedangkan Kecamatan Lembursitu memiliki luas 1.070,16 hektare.
Baca Juga: Dampak El Nino di Sukabumi: Masa Tanam Padi Mundur Meski Stok Pupuk Tersedia
Sebagai upaya penanggulangan bencana kekeringan dan krisis air bersih, BPBD telah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Wibawa dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) Kota Sukabumi. Masyarakat juga akan diminta melakukan penghematan dalam penggunaan air bersih.
Novian mengatakan masyarakat yang kesulitan air bersih dapat segera melapor ke BPBD untuk ditindaklanjuti. Dari hasil koordinasi, PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi selama musim kemarau ini sudah menyiapkan sekitar 5 ribu liter air bersih dalam empat tangki yang bersiaga di kantor PDAM Tirta Bumi Wibawa di Jalan Bhayangkara.
"Kami pun berkoordinasi dengan instansi yang memiliki sarana dan prasarana dalam membantu suplai air bersih. Apabila mengalami kesulitan air bersih, warga bisa segera melaporkannya kepada pemerintahan setempat," kata dia. (ADV)