SUKABUMIUPDATE.com - Hampir sepekan peristiwa penganiayaan sadis terhadap dua warga di Kampung Tanah Putih, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi terjadi. Namun hingga saat ini, pelaku yang terindentifikasi bernama Dilah (30 tahun) masih belum tertangkap.
Di tengah pihak kepolisian dibantu warga memburu Dilah, tersiar unggahan di media sosial Facebook yang berisi narasi bahwa pelaku sempat terlihat di salah satu tempat wisata alam di wilayah Cijangkar, Kecamatan Nyalindung. Kabar itu disampaikan salah satu akun facebook @Afdi** yang kemudian viral.
"Gara-gara bibi yang di cijangkar ngabarin katanya pelakunya lari ke wisata lisung uyut dan sekarang lagi rame banyak polisi," tulis akun tersebut dilihat sukabumiupdate.com, Rabu (2/8/2023).
Akun tersebut juga menuliskan imbauan untuk warga yang berada di sekitar lokasi wisata tersebut agar berhati-hati. "Untuk warga yang deket lisung uyut tolong hati-hati ya jangan keluar tetep kunci pintu takutnya dikeadaan di keadaan genting amit-amit ya," tulisnya.
Baca Juga: Belum Tertangkap, Polisi Sebar Ciri-ciri Penganiaya 2 Warga Kebonpedes Sukabumi
Setelah dikomfirmasi, Kapolsek Kebonpedes Polres Sukabumi Kota, Iptu Tommy Ganhany Jaya Sakti membantah kabar tersebut. Tommy memastikan bahwa sampai saat ini pihaknya masih melakukan pencarian kepada pelaku penganiayaan Abah Emik (85 tahun) dan Abah Asep (53 tahun) pada Jumat 28 Juli 2023 lalu itu.
"Terkait dengan perkembangan penyelidikan kasus yang terjadi di kampung Tanah Putih, sampai saat ini pelaku masih dalam pengejaran pihak kami berikut dibantu warga sekitar," ujar Tommy.
"Kami mengembangkan pencarian dengan melakukan koordinasi dengan polsek yang berada pada perbatasan dengan wilayah polsek kami, yaitu Gegerbitung dan Nyalindung," sambung dia.
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa saat ini pihaknya telah meminta bantuan Polres Sukabumi Kota untuk melakukan pencarian.
"Kami juga melakukan koordinasi atau meminta bantuan dari pihak Polres (Sukabumi kota) untuk mencari keberadaan pelaku. Ini kan banyak simpang siur konten atau postingan di media sosial terkait dengan keberadaan pelaku," ungkapnya.
Baca Juga: Terkendala Biaya Pengobatan, Kondisi Terkini 2 Korban Penganiayaan di Kebonpedes Sukabumi
Dengan banyaknya simpang siur terkait kabar keberadaan pelaku yang dianggap menghambat proses pencarian itu, Tommy kemudian mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan media sosial. "Ini supaya tidak memposting informasi yang belum tentu kebenarannya atau kurang tepat. Sehingga dapat menimbulkan keresahan di masyarakat," tuturnya.
Bukan tanpa alasan, Tommy mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung terhadap orang yang mengaku pernah melihat terduga pelaku tersebut, akan tetapi pihaknya tidak menemukan kebenaran terkait kabar yang beredar di media sosial tersebut.
"Kami sudah melakukan pengecekan kesana namun tidak ada keberadaan pelaku di situ. Ini banyak tadi yang sampaikan, banyak simpang siur terkait keberadaan pelaku seyogyanya kalau memang yang bersangkutan atau warga mengetahui keberadaan pelaku kiranya dapat langsung menghubungi kami atau kepada Bhabinkamtibmas setempat yang ada di wilayah itu," kata dia.
"Sehingga informasi itu tidak liar disampaikan di media sosial karena yang tadi lakukan pengecekan dan kemarin ke yang bersangkutan, ternyata informasinya kurang tepat. Sehingga ini akan tidak jelas masyarakat menilainya," pungkasnya.