SUKABUMIUPDATE.com - Dilah (30 tahun), buron kasus penganiayaan sadis kepada dua lansia warga Tanah Putih Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi dikenal pendiam hingga jarang bergaul di lingkungan rumahnya.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Eden Solihin.
"Dari keterangan tetangganya, Dilah selama ini tidak menimbulkan gelagat yang mencurigakan. Perilakunya biasa saja, hanya dia memang pendiam, jarang sosialisasi atau bergaul," kata Eden kepada sukabumiupdate.com, Senin (31/7/2023).
Menurut Eden, warganya itu diketahui belum berkeluarga serta tidak memiliki pekerjaan tetap alias pengangguran. Selain itu, Dilah juga lahir dari keluarga yang tidak mampu.
"Dia anak pertama, dari dua saudara. Adiknya seorang laki laki yang saat ini mengalami sakit juga. Bapaknya hanya kerja serabutan, ibunya bekerja ke Arab Saudi, kalau tidak salah sudah 3 tahun," ungkapnya.
Baca Juga: Belum Tertangkap, Polisi Sebar Ciri-ciri Penganiaya 2 Warga Kebonpedes Sukabumi
"Mereka keluarga yang tidak mampu, dan saat ini bapak dan adiknya Dilah berada di (Kota) Sukabumi, tinggal bersama saudaranya," tambahnya.
Eden mengaku sangat prihatin atas kejadian tindak pidana yang dilakukan Dilah. Ia juga menyebut keluarga Dilah sudah mengetahui tindakan keji yang dilakukan Dilah kepada dua warga Kebonpedes.
Diketahui, saat itu Dilah dibawa oleh saudaranya ke Kebonpedes dalam rangka pengobatan alternatif untuk penyakit kejiwaan yang dialaminya.
"Keluarganya tidak menyangka akan terjadi lagi. Diluar dugaan keluarga yang berniat untuk berobat," tuturnya.
Terkait kondisi Dilah, Eden mengaku awalnya ia dan warga di kampungnya tak mencurigai bahwa yang bersangkutan memiliki masalah kejiwaan. Pihaknya baru mengetahui itu, setelah ada kejadian pembacokan tiga warga Mekartanjung oleh Dilah pada tanggal 26 Juni 2023 lalu.
"Di situ baru timbul curiga bahwa dia (Dilah) punya penyakit (kejiwaan). Sehingga pasca kejadian pembacokan disini sempat dibawa ke (Kota) Sukabumi, ke rumah bibinya itu," kata Eden.
"Kalau dari medis kita belum dapat penjelasan. Karena (dia) belum diperiksa oleh medis. Ngeliat gelagatnya aja suka banyak diem, ga banyak ngobrol," imbuhnya.
Baca Juga: Alasan Pelaku Gorok di Kebonpedes Tak Dihukum Usai Bacok 3 Warga Curugkembar
Sementara itu, Kapolsek Kebonpedes Polres Sukabumi Kota Iptu Tommy Ganhany Jaya Sakti mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih berupaya untuk mencari Dilah, pelaku penganiayaan kepada Abah Emik (85 tahun) dan Abah Asep (53 tahun) ketika menjalani pengobatan alternatif pada Jumat 28 Juli 2023.
"Pelaku sudah teridentifikasi namun keberadaannya masih kita lakukan penyisiran terutama di area lokasi (TKP). Pelaku masih buron dan kita masih melakukan pengejaran dibantu warga sekitar," ujar Tommy kepada sukabumiupdate.com, Sabtu 29 Juli 2023.
Menurut Tommy, selain menyiagakan petugas di beberapa titik perbatasan, pihaknya juga telah menyebarkan foto dan ciri-ciri pelaku. Tujuannya agar pelaku dapat dikenali masyarakat dan laporkan segera kepada aparat kepolisian.
"Kami sudah menyebarkan foto-foto berikut ciri-cirinya, kami juga lakukan penjagaan diperbatasan antara wilayah Kebonpedes dan wilayah lainnya karena itu dibatasi sungai artinya supaya mengurangi mobilitasnya. Kita juga sudah menghubungi rekan kita (polisi) diluar wilayah hukum kita, apabila melihat ciri-ciri pelaku dapat diinformasikan," kata dia.
"Yang kita khawatirkan pelaku masih membawa senjata tajam jenis golok yang digunakan pada saat kejadian, maka demikian kami menugaskan petugas barangkali pelaku kembali lagi, kita minta bantuan juga kesiapsiagaan masyarakat apabila pelaku datang lagi dan (laporkan) agar dapat kita amankan lebih cepat," sambungnya.
Teranyar, Dilah terdeteksi berada di Batu Tapak, daerah perbukitan di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Hingga kini polisi dibantu warga masih memburunya.