SUKABUMIUPDATE.com - Air Terjun atau Curug Cangkuang yang berlokasi di Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi telah mengalami perubahan nama menjadi "Air Terjun Dua."
Perubahan nama Curug Cangkuang yang berlokasi di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dilakukan karena di area yang berbatasan dengan kawasan Javanaspa itu terdapat tujuh air terjun yang menakjubkan.
Ketua Volunteer Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Budi, mengungkapkan bahwa perubahan nama tersebut berasal dari sejarah penjelajahan ekspedisi Javanaspa. Setiap kali mereka menemukan air terjun baru, air terjun tersebut diberi nama sesuai urutannya.
Tujuannya adalah untuk memudahkan pihak TNHGS dalam memberikan informasi kepada pengunjung, terutama wisatawan asing yang sering mengunjungi kawasan ini.
Baca Juga: Camping Ground Bumi Curug Sawer Manglid, Rekomendasi Wisata Seru di Cidahu Sukabumi
"Sebelumnya, ketika tamu asing bertanya, kita bisa memberikan informasi dengan mudah. Misalnya, mereka ingin pergi ke 'Waterfall One' atau 'Waterfall Two'," ungkap Budi kepada sukabumiupdate.com.
Namun, kata Budi, jalur air dari sungai Cangkuang yang melewati kawasan tersebut adalah alasan di balik nama "Air Terjun Cangkuang." Meskipun kawasan air terjun tersebut berada dalam kawasan konservasi TNGHS dan bukan dimiliki oleh Javanaspa.
"Akses ke air terjun melalui kawasan Hutan Guna Usaha (HGU) yang dikelola oleh Javanaspa memerlukan izin dari mereka," kata dia.
Budi menegaskan bahwa pihaknya sangat menghargai kerjasama dengan Javanaspa dalam menjaga keaslian ekosistem di kawasan Air Terjun Cangkuang. Meskipun demikian, wisatawan yang ingin mengunjungi air terjun tersebut hanya perlu membayar tiket masuk di gerbang utama.
Baca Juga: Mengenal PP 66/1998, Saksi Sejarah Kota Palabuhanratu Jadi Ibukota Kabupaten Sukabumi
"Akses menuju air terjun memang melintasi area HGU, namun hal ini telah diatur dengan izin yang sesuai. Saat ini, kawasan Air Terjun Dua sudah menarik perhatian banyak orang, meskipun belum sepenuhnya dikenal luas oleh masyarakat," paparnya.
Menurut Budi, air terjun ini menawarkan pengalaman edukasi unik bagi pengunjung dengan menyajikan informasi tentang tanaman yang bisa dikonsumsi, flora, dan fauna di sepanjang perjalanan menuju air terjun.
"Pemandangan alam yang indah dan kaya akan vegetasi turut memikat hati para pengunjung," jelasnya.
Budi menyebutkan bahwa kawasan ini telah dilengkapi dengan fasilitas edukasi yang memungkinkan pengunjung memahami lebih dalam tentang kekayaan alam di sekitar mereka.
"Pengalaman menyenangkan bermain di Air Terjun Dua didampingi dengan pengetahuan yang berharga tentang alam sekitar menjadi daya tarik tersendiri," ucap Budi.
Baca Juga: Pasanggiri Ibing Antar Paguron, Wabup: Pembudayaan Pencak Silat Kita Semarakkan di Sukabumi
Budi menuturkan, bagi wisatawan yang berniat mengunjungi Air Terjun Dua, disarankan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu di pos tiket masuk.
"Di sana, mereka akan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang air terjun ini dan dianjurkan untuk menggunakan jasa guide selama perjalanan. Tarif guide sekitar Rp 150 ribu untuk kelompok pengunjung dengan jumlah 20-30 orang," kata Budi.
Selanjutnya, jelas Budi, fasilitas parkir terakhir berada di blok kancil dan diarahkan oleh guide. Pengunjung tidak dikenakan tarif parkir di dalam kawasan TNGHS, khususnya Resort Cidahu, sehingga pengalaman wisata mereka menjadi lebih menyenangkan.
"Untuk pengunjung yang membawa kendaraan dikenakan Pajak Negara Bayar Pajak (PNBP). Kendaraan roda 2 tarifnya sekitar Rp5 ribu pada hari biasa dan Rp7,5 ribu pada akhir pekan. Sedangkan untuk kendaraan roda empat tarifnya sebesar Rp10 ribu pada hari biasa dan Rp15 ribu pada akhir pekan," jelasnya.
Adapun harga tiket masuk per orang sekitar Rp15 ribu pada hari biasa dan Rp 17,5 ribu pada akhir pekan, termasuk asuransi.
Baca Juga: 5 Cara Komunikasi yang Disukai Banyak Orang, Kamu Wajib Tahu!
Air Terjun Dua di Taman Nasional Gunung Halimun Salak menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan alam dan edukasi yang menarik bagi para pengunjung.
"Dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, kawasan ini menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi," pungkasnya.