SUKABUMIUPDATE.com - Nasib nahas menimpa MA (13 tahun), siswa SMP di Kecamatan Ciambar Kabupaten Sukabumi itu tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sungai Cileleuy, Sabtu 22 Juli 2023.
Paman korban, Wawan (45 tahun) mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, mulanya korban mengikuti kegiatan MPLS yang berlangsung mulai dari Senin 17 Juli lalu. Kemudian pada hari Jumat 22 Juli, korban menginap di sekolah dan keesokan paginya mengikuti kegiatan pengenalan lembah, hutan dan sungai bersama dengan siswa baru lainnya di Sungai Cileleuy yang berada di Kampung Selaawi Girang, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar.
"Berawal dari kegiatan pagi, para siswa melanjutkan perjalanan menyusuri sungai Cileuleuy untuk berenang. Saat itu, dikabarkan ada teman korban yang berusaha berenang dan tanpa disangka tenggelam," ujar Wawan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu 22 Juli 2023 malam.
Baca Juga: Siswa SMP di Ciambar Sukabumi Tewas Tenggelam saat Ikuti MPLS
Wawan mengatakan MA pun berusaha menolongnya, namun nahas, malah korban yang akhirnya tenggelam.
"Teman yang berhasil diselamatkan korban itu kemudian mengantarkan sabuk dan sepatu milik korban ke rumahnya. Adapun tasnya ditinggal di sekolah, sebab setelah kegiatan, para peserta MPLS kembali lagi ke sekolah," kata Wawan.
Menurut Wawan, keluarga korban, khususnya ibu korban Hera (35 tahun), merasa curiga saat mengetahui anaknya tidak pulang setelah MPLS berakhir.
"Ibunya bertanya, kemana anaknya, temannya menjawab pergi main dulu. Ibunya merasa curiga, karena anaknya jarang main setelah pulang sekolah," jelasnya.
Menurut Wawan, ketidakjelasan dari pihak sekolah yang tidak mengetahui keberadaan korban membuat keluarga mencurigai ada sesuatu yang tidak beres.
"Mereka mendatangi sekolah dengan membawa saksi yang merupakan teman korban," tuturnya.
Baca Juga: Viral Balon Gas MPLS SMP Bekasi Mendarat di Jampangtengah Sukabumi
Setelah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, bersama dengan warga sekitar, Wawan menyebut warga mulai mencari korban sekitar pukul 12.00 WIB. Hingga pada akhirnya warga inisiatif dengan membawa teman korban ke lokasi kejadian sekira pukul 14.00 WIB.
"Meminta saksi menceritakan di mana titik lokasi korban tenggelam. Sampai dengan pencarian membuahkan hasil ketika sekitar pukul 14.30 WIB, korban ditemukan dalam keadaan sudah terbujur kaku dan masih mengenakan seragam pramuka," paparnya.
Wawan menegaskan kejadian ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai pengawasan dan tanggung jawab pihak sekolah selama kegiatan MPLS.
"Mengingat usia siswa-siswa SMP termasuk dalam kategori usia belia, seharusnya ada bimbingan yang lebih intensif dari pihak sekolah atau OSIS dalam mengawasi para peserta," terangnya.
"Jika ada guru pembimbing yang hadir, setidaknya akan ada upaya untuk menyelamatkan korban ketika kecelakaan terjadi," imbuhnya.
Wawan menuturkan, kegiatan seperti MPLS memerlukan tanggung jawab penuh dari pihak sekolah karena merupakan bagian dari kegiatan sekolah.
"Harapannya, pihak sekolah harus memiliki koordinasi yang baik dengan pihak terkait dan melaporkan keberadaan siswa-siswi yang mengikuti MPLS untuk memudahkan tindakan pencarian jika terjadi kehilangan atau kecelakaan," jelasnya.
Pihak keluarga berharap pihak sekolah menjelaskan dengan jelas tanggung jawab mereka dalam mengawasi kegiatan MPLS serta memberikan informasi yang komprehensif mengenai kegiatan tersebut.
"Dengan demikian, diharapkan insiden seperti ini tidak terulang dan kegiatan MPLS dapat berlangsung dengan aman dan tertib di masa mendatang," pungkasnya.
Baca Juga: Serba-Serbi Palabuhanratu Sukabumi: Wisata Hingga Mitos Nyi Roro Kidul
Insiden tenggelamnya siswa dalam kegiatan MPLS dibenarkan pihak kepolisian.
Kapolsek dan anggota Polsek Nagrak langsung mendatangi lokasi kejadian setelah mendapatkan informasi siswa tenggelam.
Kanit Reskrim Polsek Nagrak, Aipda Ariek Derliboy Hidayat menyatakan korban ditemukan di dalam Sungai Cileuluy, di Kampung Selaawigirang, Desa Cibunarjaya.
"Anak sekolah tersebut sedang melaksanakan salah satu kegiatan MPLS," ujarnya.
Dia menuturkan, siswa melakukan kegiatan di sekitar sungai sejak pukul 08.00 WIB dan kejadian tenggelamnya korban pada pukul 12.00 WIB.
Adapun informasi kejadian tenggelamnya siswa itu didapat polsek pada pukul 16.00 WIB.
Polisi masih melakukan pendalaman terkait kejadian ini untuk mengetahui apakah memang dari pihak sekolah yang mengharuskan adanya berenang di sungai atau memang inisiatif para siswa yang sedang mengikuti MPLS.
Terkait kejadian ini polisi sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk saksi dari teman korban dan saksi yang mengevakuasi korban dari dalam sungai.