Cerita Panggilan Bung dan Zus ala Pejuang Zaman Dulu

Sabtu 22 Juli 2023, 19:42 WIB
Asal mula panggilan Bung | Foto : Pixabay

Asal mula panggilan Bung | Foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Pada masa pergerakan dulu panggilan untuk pemuda atau pria adalah Bung. Sedang panggilan untuk perempuan adalah Zus.

Ternyata panggilan tersebut dibawa terus sampai tahun-tahun berikutnya bahkan hingga saat ini masih sering dipergunakan.

Melansir dari arikel Suara Merdeka yang terbit  6 Juni 1978 seperti dikutip Koleksi Surat Kabar Lama Perpustakaan Nasional RI bahwa dulu Bung Karno Karno pernah menjelaskan bahwa kata "Bung" berasal dari bahasa Belanda "Broer" yang artinya Mas atau Kakang dalam bahasa Jawa.

"Karena lidah orang Jawa kesulitan melapalkan huruf "r" yang bergandengan dengan huruf "b" jadinya berubah menjadi "boer". Dan ucapan "oer" biasa diucapkan menjadi "oeng", seperti halnya kata "Poer" menjadi "Pung". Jadinya kata "Boer" ini berubah menjadi "Bung"," tulisnya. 

Kapan panggilan Bung ini muncul? masih menurut artikel tersebut, salah satu tokoh pergerakan bernama Cak Dul Arnowo yang juga kawan Bung Karno, panggilan ini muncul ketika Bung Karno masih sekolah di HBS atau sekitar tahun 1917.

Sedangkan kata "Zus", seperti dikutip dari id.quora.com itu merupakan kata serapan dari bahasa Belanda dan artinya adalah saudara perempuan (Jones 2007 s.v.). Kata ini merupakan kependekan dari kata zuster.

Kata zuster juga diserap dalam bahasa Indonesia sebagai ‘suster’ (Jones 2007 s.v.). Suster artinya agak berbeda dari zus.

Namun ada versi lain yang menyebut kata asal panggilan laki-laki berawalan "Bung". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti sapaan "Bung" adalah abang atau panggilan akrab kepada seorang laki-laki.

Melansir dari bobo.grid.id, panggilan "Bung" ini berasal dari wilayah Bengkulu. Kata "Bung" yang artinya Kakak.

Panggilan "Bung" ini sudah dipakai oleh para keluarga di Bengkulu sekitar tahun 1850, jauh sebelum panggilan ini dipakai secara luas.

Sampai kini, panggilan "Bung" ini masih dipakai di Bengkulu. Di samping itu, kata "Bung" digunakan oleh seorang istri untuk memanggil suaminya. Terutama, bila keluarga istri tidak memiliki kakak laki-laki dalam keluarganya.

Nah, panggilan "Bung" ini mulai dikenal luas ketika Ibu Fatmawati sebagai orang Bengkulu menikah dengan Ir. Soekarno. Bu Fatmawati pun memanggil Ir. Soekarno dengan panggilan Bung Karno.

Panggilan "Bung" ini pun populer karena Bung Karno adalah tokoh nasional yang sangat dikagumi saat itu. Akhirnya, panggilan "Bung" ini pun mulai dipakai, bukan hanya orang dari Bengkulu saja, tapi oleh semua masyarakat.

Arti Kata Bung

Sapaan "Bung" dalam bahasa Melayu Ambon mempunyai arti Tinggi atau Dihormati. Sama seperti "Mas" dalam bahasa Jawa, "Kang" dalam bahasa Sunda, atau "Cak" dalam bahasa Madura.

Sapaan tersebut juga amat popular dalam ciri kebudayaan Ambon pada tahun 1940 hingga 1950-an.

Jika panggilan "Bang" lebih merupakan sebutan kekerabatan terhadap kakak, atau sebutan umum untuk menuakan seseorang, maka "Bung" justru berkesan menghapus jenjang itu.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, makna panggilan "Bung" bergeser ke sikap egalitarian, yaitu meninggikan seseorang tanpa merendahkan diri.

Kata "Bung" banyak dipakai pada saat perjuangan meraih kemerdekaan, karena dinilai lebih setara. Orang yang lebih tua pun bisa memanggil orang yang lebih muda dengan sebutan "Bung", dan begitu juga sebaliknya.

Sehingga panggilan "Bung" lebih disukai sebagai sapaan laki-laki zaman dulu. Kini, sebutan "Bung" jarang terdengar sebagai panggilan publik bagi pemimpin kita.

Sumber : Berbagai sumber 

 

 

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi