Pakar Sukabumi Ingatkan UU Perlindungan Anak dalam Kegiatan MPLS

Sabtu 22 Juli 2023, 16:44 WIB
SMKN I Gunungguruh Sukabumi | Foto : Awaludin

SMKN I Gunungguruh Sukabumi | Foto : Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan video diduga aksi perpeloncoan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Diketahui, video tersebut terjadi di SMKN 1 Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada 20 Juli 2023 lalu.

Ratusan siswa yang menggunakan pakaian olahraga dipaksa untuk terjun ke kubangan lumpur persawahan. Dalam video juga dinarasikan banyak di antara siswa yang pingsan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Kondisi tersebut disoroti oleh Pengamat Kebijakan Publik UMMI, Dr. Dian Purwanti. Dia mewaspadai adanya pelanggaran Undang-undang Perlindungan Anak saat perpeloncoan kepada siswa baru.

"Peristiwa perpeloncoan pada kegiatan MPLS yang menjurus pada tindakan bullying (perundungan) bahkan kekerasan fisik maupun non fisik, mestinya tidak perlu terjadi jika manajemen sekolah memegang teguh UU Sisdiknas dan mematuhi UU Perlindungan Anak. Kegiatan Pembaretan, tidak perlu bergaya militeristik, karena saat lulus dari sekolah ini siswa tidak lantas menjadi anggota militer," jelas Dian kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (22/7/2023).

Dia mengungkapkan, UU Perlindungan Anak nomor 35 tahun 2014 secara tegas melarang segala macam bentuk tindakan kekerasan ataupun perundungan kepada anak (siswa), baik oleh orang dewasa (guru dan tenaga kependidikan), orang tua, masyarakat, maupun sesama siswa.

"Oleh karenanya setiap pelaku akan dikenakan sanksi hukum pidana sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Seluruh komponen sekolah baik guru, siswa, alumni, orang tua, tenaga kependidikan, maupun masyarakat sekitar sekolah, tidak dibenarkan melakukan tindakan kekerasan fisik maupun non fisik kepada peserta didik, ataupun memfasilitasi dan membiarkan terjadinya tidakan perundungan di lingkungan sekolah karena pendidikan itu sejatinya untuk memanusiakan manusia," ungkapnya.

Menurutnya apabila saat MPLS terjadi tindakan perundungan atau perpeloncoan bentuk fisik kepada siswa maka Kepala Sekolah harus bertanggungjawab sebagai pucuk pemimpin di lingkungan sekolah. Selain itu, guru pembina, pengawas pembina sekolah, dan Dinas Pendidikan juga harus turut bertanggungjawab dan mengambil sikap.

"Mestinya kegiatan MPLS berfungsi menyamakan persepsi seluruh peserta didik baru yang berasal dari sekolah berbeda, agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sistem pembelajaran di sekolah yang baru, sehingga tidak akan menghambat proses pembelajaran ketika kegiatan belajar mengajar telah berjalan efektif," ucap Dian.

Oleh sebab itu, kata dia, seluruh pihak memiliki kewajiban untuk mengawasi dan mengevaluasi kegiatan MPLS agar tidak terjadi lagi praktek perpeloncoan, perundungan terhadap peserta didik baru.

"Tegakkan hukum setegak-tegaknya jika terjadi pelanggaran hukum pada kegiatan MPLS.  Jangan biarkan budaya kolonial mencemari pola fikir dan perilaku anak-anak zaman milenial," tegasnya.

Di samping itu, ada banyak macam kegiatan MPLS yang dapat dilakukan oleh sekolah. Misalnya pengenalan visi misi sekolah, tata tertib sekolah, sosialisasi anti perundungan, sistem pembelajaran, sistem penilaian, sistem remedial, pengenalan guru, tenaga kependidikan, pengenalan denah sarana prasarana sekolah, serta pengenalan organisasi siswa dan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Sekolah SMKN 1 Gunungguruh, Ai Sumarni buka suara terkait dugaan perpeloncoan saat MPLS. Menurutnya, kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman antara pihak sekolah dan panitia MPLS. Dia mengatakan, ada lima pos yang disediakan panitia dan peristiwa dugaan perpeloncoan itu terjadi di pos tiga.

"(Niat awalnya) membahagiakan anak dengan game-game di setiap posnya. Itu yang kami rencakan di awal. Kemudian pada pos 3 ternyata ada kawan-kawan yang mungkin kurang menyimak penjelasan dari kami sehingga terjadi miskomunikasi dan anak-anak itu diminta untuk turun ke sawah, padahal itu di luar dari rencana kami," kata Ai.

Pihak sekolah nampaknya kecolongan atas peristiwa tersebut. Dia sempat membantah ada siswa yang pingsan akibat kegiatan MPLS, namun kemudian ia mengakui jika ada dua orang siswa sempat tak sadarkan diri.

"Anak-anak pingsan itu bukan karena anak-anak capek, sebetulnya bukan. Yang kecapean itu ada dua tapi sudah kami obati dan tidak jadi masalah. Tapi pingsan yang sampai ke rumah sakit itu yang tidak ikut kegiatan (MPLS) justru," ujarnya.

"Dia punya riwayat penyakit jantung dan kami sudah mengobatinya ke RS Betha Medika. Bahkan sampai pulang ke rumahnya, anak sudah sehat kembali," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)
Life22 Februari 2025, 18:00 WIB

Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar

Ziarah kubur ke makam orang yang sudah meninggal merupakan tradisi umat Muslim di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan dan biasanya dikenal dengan sebutan nyekar.
Ilustrasi. Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel