SUKABUMIUPDATE.com - Bayi laki-laki yang ditemukan warga di atas atap toilet atau WC sebuah kontrakan di Kampung Ciseke, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia. Anak tak berdosa ini mengembuskan napas terakhir setelah mendapatkan perawatan medis di RSU Hermina.
Kapolsek Kebonpedes Iptu Tommy Ganhani Jayasakti mengatakan bayi yang diduga dibuang orang tuanya itu dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada Rabu, 19 Juli 2023 sekira pukul 20.30 WIB. Bayi ini ditemukan pada Selasa, 18 Juli 2023, dalam kondisi hidup, tanpa busana, berlumuran darah, dan masih memiliki ari-ari.
"Kami mendapatkan informasi dari rumah sakit melalui kepala puskesmas bahwa bayi yang diduga kemarin dibuang dan sedang dalam perawatan RS Hermina itu meninggal dunia pukul 20.30 WIB," kata Tommy kepada sukabumiupdate.com, Kamis (20/7/2023).
Tommy mengatakan pihaknya bersama Kepala Desa Cikaret dan beberapa pihak terkait langsung menjemput bayi tersebut ke RSU Hermina untuk dimakamkan di TPU Astana Peuteuy, Desa Cikaret. Penyebab kematian bayi secara medis dari keterangan dokter yang menanganinya adalah karena mengalami hipotermia.
Baca Juga: Buang Bayi di Atap WC Kontrakan? Polisi Kantongi Rekaman CCTV
Pemakaman bayi dilakukan pada Kamis ini sekira pukul 09.00 WIB.
"Menurut keterangan rumah sakit yang saya dengar dari dokter yang menanganinya, bayi tersebut diduga mengalami hipotermia. Kemudian ada hal-hal yang tidak bisa saya sebut karena itu bahasa medis. Kami akan meminta keterangan tertulis dari RSU Hermina mengenai penyebab kematian bayi," ujar dia.
Terkait penyelidikan kasus dugaan pembuangan bayi, Tommy mengatakan Polsek Kebonpedes masih terus melakukan berbagai upaya untuk membongkar kasus ini. "Kami akan terus menginformasikan temuan atau perkembangan hasil penyelidikan. Semoga kami dapat mengungkap siapa yang membuang bayi tersebut," ungkapnya.
Pendalaman yang dilakukan dari rekaman CCTV di dekat lokasi penemuan bayi akan dilanjutkan dengan pendalaman lain. Ini lantaran rekaman video CCTV tersebut tidak cukup jelas. "Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak server (CCTV) sehingga bisa jelas karena masih dugaan sementara dan harus pendalaman lebih lanjut," kata Tommy.