SUKABUMIUPDATE.com - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Rudi Hartono (28 tahun), karyawan yang tewas di area mesin robotic palletizer PT Indolakto Factory Ice Cream (C2) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, 15 Juli 2023. Rudi meninggalkan istri dan anak perempuannya yang masih berusia dua tahun.
Sang istri, Widi (28 tahun), mengatakan suaminya telah bekerja sebagai karyawan yang ditugaskan di PT Indolakto Factory Ice Cream (C2) selama kurang lebih empat tahun atau sejak sebelum menikah. Secara status, Rudi merupakan karyawan PT Indonesia Servant Service atau perusahaan pihak ketiga di PT Indolakto Factory Ice Cream (C2).
Rudi dan Widi menikah sekitar tiga tahun lalu dan sudah dikaruniai anak perempuan yang saat ini masih balita. Sehari sebelum kejadian kecelakaan kerja tragis menimpanya atau tepatnya Jumat, 14 Juli 2023 sekira pukul 21.30 WIB, Rudi berangkat kerja shift tiga bagian packer produksi di gudang PT Indolakto Factory Ice Cream (C2).
"Setahu saya sudah kurang lebih empat tahun almarhum bekerja di PT Indolakto sebagai karyawan PT ISS (PT Indonesia Servant Service)," kata Widi kepada sukabumiupdate.com pada Senin, 17 Juli 2023.
Baca Juga: Karyawan Pabrik Es Krim di Cicurug Sukabumi Tewas di Area Robot Palletizer
Rudi aslinya adalah warga Kampung Ciutara RT 21/08 Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Namun sejak menikah, dia menetap bersama istri dan anaknya di Kampung Benteng RT 07/04, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug. Jumat malam itu Rudi berangkat dari rumahnya di Kampung Benteng.
Widi menerima kabar soal kejadian yang dialami suaminya pada Sabtu pagi sekira pukul 07.00 WIB. Kabar yang diterima Widi, suaminya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan kerja dan telah berada di RS Bhakti Medicare. Seperti diketahui, kejadian nahas itu dialami Rudi sekira pukul 06.00 WIB di area mesin robotic palletizer.
"Sekira pukul 07.00 WIB, saya mendapatkan informasi dari teman almarhum bahwa dia (Rudi) mengalami kecelakaan (kerja) dan berada di RS BMC (Bhakti Medicare) dalam kondisi meninggal dunia," ujar Widi.
Widi menyatakan ini adalah musibah dan takdir yang harus diikhlaskan dirinya dan keluarga. Tetapi ketika ditanya mengenai pertanggungjawaban pihak perusahaan, Widi mengaku tak mengetahui secara pasti. Dia hanya mengatakan perwakilan perusahaan sudah datang ke rumah duka. Sementara urusan lain ditangani keluarga Rudi dan ayahnya.
"Ini sudah hari ketiga almarhum, pihak perusahaan hanya terlihat datang sejak kejadian. Mengenai hal apa-apanya saya tidak tahu karena segala urusan diurus pihak keluarga almarhum dan ayah saya," kata dia.
Ketua RT 07/04 Kampung Benteng, Agus Salim, mengatakan Rudi dikenal sebagai sosok yang ramah dan aktif di lingkungan tempat tinggalnya. Meski kadang pendiam, Rudi selalu terlibat dalam berbagai kegiatan masyarakat. "Almarhum sosok pendiam, tetapi selama ini selalu aktif dalam segala kegiatan di lingkungan," ujar Agus Salim.
Agus sendiri memiliki hubungan keponakan dengan istri Rudi sehingga dia sangat mengenal kehidupan sehari-hari keluarga tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Rudi meninggal di area mesin robotic palletizer. Polisi mengatakan kejadian berawal saat pukul 05.54 WIB, alarm robotic palletizer menyala pertanda masalah. Masalahnya adalah palet tempat menaruh produk tidak pada posisi yang seharusnya. Alhasil, robotic palletizer yang dalam kondisi menggenggam produk, mendeteksi gangguan dan berhenti.
Rudi lalu membetulkan posisi palet secara manual dengan masuk ke area robotic palletizer lewat celah bawah conveyor dan naik ke atas jalur palet. Ketika palet terposisi dengan baik, sistem robotic secara otomatis membaca keberadaan palet dan kembali beroperasi dengan menyimpan produk di atas palet. Sayangnya, kepala Rudi masih berada di atas palet sehingga dia tertimpa produk dan robot otomatis mati.
Rudi selanjutnya dibawa ke RS Bhakti Medicare. Pada pukul 06.00 WIB, dia dinyatakan meninggal oleh tim medis rumah sakit.
PT Indolakto (Ice Cream Factory) merupakan sebuah perusahaan agroindustri berbasis pangan yang menghasilkan produk berupa es krim. Hingga berita ini ditayangkan, redaksi sukabumiupdate.com sudah berusaha meminta penjelasan perusahaan dengan mendatangi lokasi, tetapi belum memperoleh jawaban.