SUKABUMIUPDATE.com - Kecelakaan kerja tragis terjadi di PT Indolakto Factory Ice Cream (C2) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Karyawan laki-laki bagian packer produksi dari pihak ketiga berinisial RH (28 tahun) tewas di area mesin robotic palletizer stiek line 3 pada Sabtu (15/7/2023) sekira pukul 06.00 WIB.
Polsek Cicurug mengecek tempat kejadian, memasang garis polisi, mengamankan barang bukti, meneliti CCTV, dan memerika saksi. Berdasarkan keterangan HSE Officer PT Indolakto Factory Ice Cream (C2), Kanit Reskrim Polsek Cicurug Aiptu Andi Sukanda mengatakan pukul 05.54 WIB, alarm robotic palletizer menyala pertanda masalah.
Masalahnya adalah palet tempat menaruh produk tidak pada posisi yang seharusnya. Alhasil, robotic palletizer yang dalam kondisi menggenggam produk, mendeteksi gangguan dan berhenti. Korban lalu membetulkan posisi palet secara manual dengan masuk ke area robotic palletizer lewat celah bawah conveyor dan naik ke atas jalur palet.
"Saat palet terposisi dengan baik, sistem robotic secara otomatis membaca keberadaan palet dan kembali beroperasi dengan menyimpan produk di atas palet. Sayangnya, kepala korban masih berada di atas palet sehingga dia tertimpa produk dan robot otomatis mati," kata Andi kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Korban Sempat Minta Maaf, Kronologi Pedagang Tewas Dibacok di Cisaat Sukabumi
Korban selanjutnya dibawa ke RS Bhakti Medicare. Namun pada pukul 06.00 WIB, RH dinyatakan meninggal oleh tim medis rumah sakit. Keterangan yang diperoleh dari saksi yakni supervisor produki PT Indolakto C2, kata Andi, karyawan lain sudah berusaha menyelamatkan korban dengan masuk ke area robotic palletizer melalui pintu utama.
"Mereka kemudian membawa korban ke rumah sakit menggunakan sepeda motor, namun sayangnya nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Korban lalu dibawa ke rumah duka," kata Andi yang menyebut polisi sudah menyarankan pihak keluarga menyetujui autopsi pada jenazah korban, namun keluarga menolak.
PT Indolakto (Ice Cream Factory) merupakan sebuah perusahaan agroindustri berbasis pangan yang menghasilkan produk berupa es krim. Hingga berita ini ditayangkan, redaksi sukabumiupdate.com sudah berusaha meminta penjelasan perusahaan dengan mendatangi lokasi, tetapi belum memperoleh jawaban.