SUKABUMIUPDATE.com - Beredar video kericuhan di wilayah Pajampangan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, di sekitar Jampangkulon. Kericuhan terjadi antara korban sindikat penipuan dan penggelapan mobil yang meminta pertanggung jawaban kepada salah seorang warga setempat karena menjadi mediator gadai.
Peristiwa ini memecut perhatian publik karena narasi awalnya menyebut sindikat penipuan mobil modus gadai tersebut tersebut disebut-sebut melibatkan “oknum loreng”.
Dari informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, video disebut terjadi sepekan silam, di sekitar jalan nasional Jampang Kulon. Puluhan korban penipuan mendesak oknum warga Gunung Batu bertanggung jawab karena mobil yang mereka bayar dengan proses gadai tiba-tiba ditarik oleh sindikat pelaku.
Baca Juga: Baru Dibangun 3 Bulan, Rumah Buruh Tani di Tegalbuleud Sukabumi Ludes Terbakar
Korbannya disebut mencapai puluhan orang. Mobil yang digadaikan ke warga kemudian ditarik paksa, mulai dari jenis Toyota Avanza, Honda Brio, Carry, Klya, XL 7, Ayla, Sigra dan lainnya.
"Saya bayar gadai satu unit Rp 40 juta, lewat mediator warga Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap. Dia ini perantara, pemegang unitnya itu AA yang mengaku anggota TNI," ucap CH (25 tahun) salah satu korban kepada sukabumiupdate.com, Kamis (13/7/2023).
CH katakan kendaraannya tersebut diambil paksa oleh sindikat pelaku pada Minggu malam (9/7/2023), di daerah Bambu Kuring Cibadak Kabupaten Sukabumi. “Pelaku yang rampas mobil itu mengaku dari perusahaan rental. Bukan saya saja namun banyak teman teman juga yang unitnya diambil, mobil-mobil gadaian dari pelaku AA,” ungkapnya.
R (35 tahun) korban lainnya menambahkan transaksi yang tertulis dalam kwitansi titip unit alias gadai. "Hampir 40 unit, dengan nominal gadai mulai Rp 25 juta, Rp 30 juta, Rp 35 juta, dan unit yang baru mencapai Rp 40 juta," jelasnya.
Baca Juga: Terjerat Kasus Selingkuh, Polisi Bakal Jemput Paksa Kades Banten Jika Kembali Mangkir
Dihubungi terpisah Kepala Desa Gunungbatu, Suhendar membenarkan salah satu warganya menjadi mediator, proses gadai mobil-mobil yang kemudian bermasalah ini. "Hari ini juga, kedatangan warga Desa Pasiripis Kecamatan Surade, ke kantor desa, untuk menanyakan mediator," ucapnya singkat.
Terkait pelaku gadai yang mengaku anggota TNI, Daramil Surade Kapten Arm Witono, S.H.I menegaskan AA bukan anggota TNI. "Dia gadungan, tangkap saja, kalau ketemu," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan redaksi masih berusaha mengkonfirmasi kasus penipuan ini kepada pihak kepolisian. Beredar informasi, pelaku sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang alias DPO.