SUKABUMIUPDATE.com - Tim Rechecking Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GAGAH Bencana) Peduli Stunting Provinsi Jawa Barat melaksanakan kunjungan ke Kantor Desa Sekarwangi, di Cibadak, Sukabumi, Selasa (11/7/2023).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan program Gerakan PKK Keluarga Sehat, upaya tanggap bencana, serta kepedulian terhadap masalah stunting di tingkat desa. TP PKK Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak menjadi salah satu desa yang masuk ke dalam nominasi tiga besar dalam kategori lomba Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana) Peduli Stunting, yang pada hari ini akan direchecking langsung oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat.
Wabup dalam sambutannya menyampaikan inovasi yang dilakukan TP PKK Desa Sekarwangi dalam penanganan stunting, yaitu dari program Tumis Ginseng hingga dibentuknya duta stunting. "Di Desa Sekarwangi ada Tumis Ginseng, ini yang dilakukan oleh Kades dengan jajaran dalam menurunkan angka stunting," ungkapnya.
"Selain itu, kita juga melakukan kolaborasi pentahelix. Ketika kita mendeteksi, kita intervensi, baik secara sensitif maupun secara spesifik. Kehadiran tim rechecking di sini, kita ingin memperlihatkan bukti nyata. Mudah-mudahan Desa Sekarwangi siap menjadi juara," bebernya.
Sementara itu, Ketua Tim Rechecking Provinsi Jawa Barat, Ety Yuliaty, menyampaikan bahwa lomba PHBS LBS di 27 kabupaten/kota, berdasarkan berkas majalah file video yang telah diterima dan dicermati, telah ditetapkan desa, kelurahan, kabupaten/kota terbaik.
"Program Pencegahan Stunting di Kabupaten Sukabumi masuk nominasi tiga besar. Adapun kandidat kabupaten/kota yang masuk nominasi tiga besar di antaranya kabupaten Cianjur, Tasikmalaya, dan Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.
Iyos menekankan pentingnya program Desa Gagah Bencana Peduli Stunting dan memaparkan intervensi inovatif yang dilakukan oleh Kabupaten, Kecamatan, dan Desa dalam mengatasi masalah stunting.
"Desa Gagah Bencana Peduli Stunting merupakan program nasional yang sangat penting untuk dilaksanakan. Stunting adalah masalah serius yang perlu menjadi perhatian kita bersama," tegas Wakil Bupati.
Hal tersebut, menurut Iyos dilihat oleh penilai, tidak hanya sebatas Desa gagah bencananya, namun bagaimana peduli terhadap stuntingnya yang dilakukan oleh pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
"Bagaimana intervensi yang dilakukan Kabupaten, Kecamatan dan oleh Desa dengan inovasinya, Kemudian bagaimana implementasinya di lapangan," imbuhnya.
Lanjutnya, Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi memberikan kabar gembira mengenai penurunan angka stunting di Desa Sekarwangi.
"Alhamdulillah angka stunting di sini, dari 31 orang kemarin, sekarang sudah hampir 25 orang lagi. Kita terus itervensi dan mudah-mudahan bulan depan menjadi berkurang setengahnya, hingga akhirnya bisa berkurang, khususnya di Desa Sekarawangi," kata Ia.
Wabup menyampaikan bahwa Pokja 4 (Pokok-Pokok Pikiran dan Kebijakan) memiliki struktur dan komponen yang bergerak di bidang lingkungan dan kesehatan. Salah satu fokus utama dari Pokja 4 adalah bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat.
"Dalam Pokja 4, kami memiliki struktur dan komponen yang bergerak di bidang lingkungan dan kesehatan. Kami berfokus pada bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat," kata Wakil Bupati
Iyos menjelaskan bahwa pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), dan desa, bekerja sama secara sinergis untuk merubah mindset masyarakat agar memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang baik.
"Kami telah melakukan langkah-langkah yang signifikan untuk mendorong masyarakat agar menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Kerjasama dan sinergi antara pemerintah daerah, PKK, dan desa sangat penting dalam merubah mindset masyarakat agar memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang baik," tambah Wakil Bupati.
Labih lanjut, Iyos menuturkan upaya dari pemerintah daerah sudah dengan berbagai inovasi dilakukan, meliputi Kabupaten Sukabumi yaitu Gerakan Aksi Deteksi Dini Intervensi Stunting (GADIS) dan Rabu Observasi Aksi Sinergi Penanganan Stunting (ROASTING). Sementara dari tingkat Kecamatan Cibadak ada inovasi Kolaborasi Aksi Penanganan Pencegahan Stunting (KANCING), pendamping balita laskar pelangi dan ada duta stunting.
"Kemudian upaya yang dilakukan terkait dengan bagaimana intervensi stunting, baik itu sensitif maupun spesifik, kami lakukan ini sudah dilakukan secara kolaboratif pentahelix. Sehingga harapan kedepan, kita ingin menurukan angka stunting di Kabupaten Sukabumi, bahkan kita ingin zero new stunting," pungkasnya.
Ketua Pokja 4 PKK Desa Sekarwangi, Desi Sagita Khoerunisa menyampaikan dalam laporan kegiatan laporan kegiaan PKK keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana.
"Desa sekarwangi memiliki, 4 dusun, meliputi Kebon Randu, Bantar Muncang, Cibatu Girang dan Permen yang memiliki 4.046 kepala keluarga dengan jumlah sebanyak 13.128 jiwa," ujarnya.
Lanjutnya, jumlah posyandu sebanyak 17, kader posyandu sebanyak 85 orang dan kader PKK sebanyak 30 orang.
Atas hal tersebut, pihaknya memiliki program cepat dan tangguh bencana terdapat 9 indikator. "Yaitu indikator peduli stunting, menunjuk PHBS, peduli kesehatan ibu dan anak, siaga kebakaran lingkungan, tangguh bencana alam, peduli lingkungan, menunjuk keluarga sehat berkualitas, merujuk keluarga sehat serta indikator menunjukan keluarga sehat usia subur," pungkasnya.
Selain Dihadiri Wakil Bupati Sukabumi, juga nampak hadir Ketua Tim Rechecking beserta jajarannya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukabumi beserta jajaranya, para kepala perangkat daerah, Ketua Pembina Tim Penggerak PKK dan Ketua Tim PKK Kecamatan Cibadak, Forkopimcam Cibadak, Ketua Pembina Tim Penggerak PKK dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sekarwangi, beserta para kader PKK, Kader Posyandu dan Kader Dasawisma.