SUKABUMIUPDATE.com - Para pengguna jalan provinsi ruas Sagaranten-Sukabumi, tentunya harus lebih berhati-hati saat melintasi Pasar Purabaya di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya di area pusat perniagaan tersebut merupakan daerah rawan macet.
Kondisi macet diduga karena badan jalan yang cukup sempit. Padahal volume kendaraan yang melewati jalan tersebut cukup padat. Ditambah, bahu jalan di daerah tersebut kerap digunakan sebagai lahan parkir pertokoan.
"Di Pasar Purabaya tidak memiliki lahan parkir khusus. Jadi motor, mobil atau kendaraan besar yang bongkar muatan diparkir di bahu jalan mepet ke badan jalan," kata Aris (30 tahun) pengguna jalan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu 8 Juli 2023.
Menurut Aris, kemacetan di jalan tersebut saat hari biasa kerap terjadi disaat jam sibuk. Utamanya di pagi hari saat jam berangkat kerja atau anak berangkat sekolah maupun akibat aktivitas pasar.
"Kalau macet parah itu biasanya saat menjelang hari raya Idulfitri, atau hari hari besar lainnya. Selain jalannya sempit, disana juga ada pertigaan yang keluar masuk kendaraan, belum lalu lalang pejalan kaki," imbuhnya.
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Stres Saat Terjebak Macet, Mudah Dilakukan
Sementara itu Kapolsek Purabaya, AKP Iwan Kusmawan mengatakan, untuk mengantisipasi terjadi kemacetan di Pasar Purabaya, pihaknya sudah menempatkan personil yang mengatur lalu lintas setiap harinya, khususnya di jam rawan macet.
"Mulai pukul 08.00 WIB, hingga pukul 09.30 WIB, atau tergantung situasi dan kondisi disana kami menempatkan petugas, untuk mengatur lalu lintas," terangnya.
"Kalau hari biasa kemacetan tidak lama, paling selama ada mobil yang bongkar dipinggir jalan, atau ada truk besar dari dua arah, karena memang jalannya sempit, dan tidak adanya terminal atau tempat parkir," jelasnya.
Terpisah, Kepala Satuan Pelayanan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah 3 Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Wisnu Sunjaya mengakui ruas jalan Sagaranten-Sukabumi di depan Pasar Purabaya terbilang cukup sempit karena hanya memiliki lebar sekitar 4,5 meter hingga 5 meter. Sedangkan, idealnya jalan provinsi itu memiliki lebar 6 meter.
Menurut Wisnu, jalan provinsi di lokasi tersebut sudah maksimal alias tidak bisa ada pelebaran, sehingga yang kini jadi prioritasnya yaitu hanya sebatas perbaikan jalan. "Sudah maksimal, lantaran sudah tidak bisa ada pelebaran, kanan kiri mentok," kata Wisnu.
"Kami sudah mengajukan untuk penanganan perbaikan saja, menyambung perbaikan ruas Sagaranten-Sukabumi, yang belum ditangani, termasuk di wilayah Kecamatan Purabaya. Insya Allah rencana tahun depan, sedang diajukan agar bisa tuntas menyambungkan jalan yang belum ditangani sama paket proyek mulai Kampung Cisarua Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, sampai ke Kampung Ancaen Desa Hegarmanah Kecamatan Sagaranten," tambahnya.
Meski begitu, Wisnu memastikan beberapa ruas jalan provinsi di Kecamatan Purabaya ada juga yang sudah sesuai standar. Kondisinya juga sudah dipastikan mulus karena dibeton.
"Jalan provinsi di Kecamatan Purabaya juga ada yang sudah lebarnya 6 meter, dan sudah dibeton, sedangkan yang lebar 4,5 meter, dan lebar 5 meter diaspal," tandasnya.