SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mengimbau masyarakat bersiaga dan waspada datangnya bencana. Hal ini menyusul adanya prediksi BMKG terkait potensi cuaca ekstrem hingga tiga hari kedepan.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami menjelaskan, Kota Sukabumi saat ini memasuki zona Hari Tanpa Hujan (HTH). Namun, berdasarkan penjelasan BMKG, aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial di sekitar wilayah Indonesia meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, cuaca hujan pada musim kemarau juga diakibatkan adanya pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian utara yang dipicu oleh adanya pola sirkulasi di sekitar Laut China selatan dan utara Sulawesi. Kondisi ini dinilai dapat turut memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Baca Juga: Siaga Bencana, Catat! Ini Nomor Darurat BPBD Kabupaten Sukabumi
"Ya sebenarnya menurut BMKG Jawa Barat, termasuk Sukabumi masuk zona Hari Tanpa Hujan (HTH) atau kemarau. Lalu muncul penjelasan BMKG terkait alasan cuaca hujan di musim kemarau," kata Zul, sapaan akrabnya saat dihubungi sukabumiupdate.com, Sabtu (8/7/2023).
Dia mengatakan, potensi bencana di tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi masih tinggi. Khususnya jenis bencana Balong Cuek (Banjir, Longsor dan Cuaca Ekstrem).
"Tentu potensi masih ada. (Terutama) Balong Cuek yang berarti Banjir, Longsor dan Cuaca ekstrem karena ini yang dominan terjadi dari rekap kejadian Januari-Juni sekitar 73 kejadian," ujarnya.
Atas kondisi tersebut, pihaknya mengimbau warga untuk siap siaga dan melakukan mitigasi bencana. Warga juga diminta untuk memperoleh informasi prakiraan cuaca dari instansi terkait
"Kami menghimbau agar (warga) siap siaga dan waspada dengan mitigasi dini di lingkungan sekitar. Pastikan informasi yang diperoleh seputar cuaca dan potensi bencana dari instansi resmi seperti BMKG dan BPBD," pungkasnya. (ADV)