SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Tespong, Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, merasa resah dengan aksi teror terduga maling celana dalam wanita di lingkungannya. Pasalnya, Tidak hanya mencuri cangcut, pelaku juga sempat tepergok mencuri pakaian dalam lain berupa BH atau bra milik remaja perempuan dan mama muda di sana. Bahkan terduga pelaku juga kedapatan mengintip mereka saat sedang mandi.
Hal itu disampaikan salah satu warga, Oki Olvi (29 tahun) yang sempat mencurahkan keresahan dengan aksi terduga pelaku tersebut di media sosial Facebook dan mendapatkan berbagai reaksi dari netizen. Postingan itu ia buat karena bingung mau mengadu kemana sedangkan kasus ini tak mendapat penanganan serius dari RT dan RW setempat.
Oki mengatakan, terduga pelaku merupakan tetangga di kampungnya. Warga mengaku resah memiliki tetangga seperti itu.
"Kecurigaan ke satu orang itu, bukannya suudzon, Udah nyata gitu. Jadi kalau mau diceritakan, seluruh (kampung) Tespong sudah tahu. Tanggapannya gitu RT juga. Korbannya sudah banyak, kasihan kan istri kalau saya masuk kerja malam suka khawatir," kata Oki saat ditemui sukabumiupdate.com di kediamannya, Selasa 4 Juli 2023.
Baca Juga: Viral, Warga Baros Sukabumi Diresahkan Aksi Pencurian Celana Dalam Wanita
Menurut Oki, aksi pencurian pakaian dalam oleh terduga pelaku terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Perilaku terduga pelaku yang diketahui seorang pria berusia 50 tahunan ini, kata Oki, diturunkan dari ayahnya yang juga sempat meresahkan warga dengan tindakan serupa.
"Bapaknya juga sudah terkenal dari saya kecil juga dia sudah kaya gitu, sekarang diteruskan sama anaknya. Sekarang bapaknya sudah nggak, jadi turun ke anaknya," kata Oki.
Oki menyebut istrinya sudah kehilangan cangcut lebih dari selusin gara-gara kelakuan terduga pelaku tersebut. Bahkan menurut dia, sang istri sengaja membeli 3 buah celana dalam baru dari market place untuk dijadikan bahan percobaan. Ketika disimpan di dapur pada malam hari, keesokan harinya 2 buah celana dalam yang baru dijemur tersebut hilang sisa satu.
"Sudah habis berapa lusin itu hilang punya istri sama perempuan muda-muda, iya mama muda, yang orang tua mah nggak dicuri. Curi barang lain (selain pakaian dalam) nggak. Nggak tahu buat apa," ungkapnya.
Lebih lanjut Oki menerangkan, pelaku pernah kepergok oleh tetangga ketika sedang mengintip. Karena merasa perbuatannya sudah keterlaluan, suami dari perempuan yang diintipnya tersebut, mendatangi pelaku dan mengajak berkelahi.
"Tetangga juga kemarin diajakan gelut (diajak berantem), nyaeta pamajikan jeung salakina teh saruana (istri dan suami pelaku sama saja). Ngomongnya katanya lagi berantem sama istrinya makanya nyumput di belakang rumah tetangga. Kan nggak logis subuh-subuh," ujarnya.
Atas kondisi tersebut, Oki pun berinisiatif untuk memasang CCTV di depan rumahnya guna mengumpulkan barang bukti untuk dilaporkan ke pihak kepolisian. namun nahas malahan CCTV-nya raib diambil orang.
"Dia itu (pelaku) seringnya waktu saya kerja shift malam terus, saya kan kalau shift malam pulangnya jam 7 pagi. Kata istri saya sering ngintip juga kalau dia (istri) abis mandi, saya kan jadi khawatir ya resah lah makanya saya pasang CCTV biar ada bukti, tapi ilang juga CCTV nya," ujarnya.
Warga pun ramai-ramai melaporkan ke RT dan RW. Namun tak ada tanggapan hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk menceritakan kondisi kampung itu ke media sosial.
Oki berharap, ada tindakan tegas dari aparat terkait termasuk dari aparat kepolisian. "Ya resah lah warga. Saya nggak tenang kalau pergi kerja malam dan di rumah hanya istri dan anak. Keinginannya diamankan," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Baros Polres Sukabumi Kota Kompol Heri Hermawan mengatakan, kasus ini masih diselidiki. Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum menerima laporan terkait adanya dugaan pencurian pakaian dalam wanita di wilayahnya.
"Sampai saat ini belum ada masyarakat yang lapor. Lagi dicari informasi ke warga sama anggota Bhabinkamtibmas. Mudah-mudahan ada titik terang, kalau memang ketemu nanti kita klarifikasi ajak RT-RWnya. (Penanganannya) dibina, atau di PPA dia dibawa ke rumah sakit," kata Heri.