SUKABUMIUPDATE.com - Ejen (45 tahun) seorang pekerja serabutan, menempati rumah panggung ukuran 5 x 8 meter yang sudah lapuk. Ejen beserta istrinya Elis (50 tahun) dan satu orang anaknya Elan (9 tahun) tinggal di kampung Cibarengkok RT 02/09 Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Ejen dan istri selalu waswas ketika musim hujan disertai angin, khawatir rumahnya ambruk karena kondisinya yang sudah lapuk dan tidak layak huni.
"Material bangunan dari kayu, dan bambu sudah pada lapuk, bagian atap bocor karena banyak genteng sudah pada rusak," ucap Ejen kepada sukabumiupdate.com, Selasa (4/7/2023).
Sudah sering diperbaiki pada bagian atapnya, lanjut Ejen, namun kerusakannya banyak sehingga pada saat hujan turun bocor.
"Sekarang sudah tidak bisa diperbaiki, naik keatas atap, karena kayu dan bambunya juga lapuk. Bukan tidak ingin memperbaiki dengan mengganti materialnya, tapi kondisi ekonomi yang serba kekurangan," ujarnya.
Baca Juga: Menata Kebaikan, Ayep Zaki Bantu Modal Komunitas Pedagang Asongan Sukabumi
Ketua Pemuda Pancasila Kecamatan Tegalbuleud, Dede Hendri menambahkan bahwa Ejen selama ini mengandalkan kerja serabutan, baik di pesawahan maupun kuli lainnya.
"Selama ini hanya kerja serabutan, tidak punya sawah atau lahan pertanian. Ia pun sering merasakan kambuh penyakit lambung, sehingga mengambil pekerjaan yang agak ringan, dengan membuat kuda lumping dari bambu," jelasnya.
"Mengisi waktu luangnya dia membuat kerajinan berupa mainan kuda lumping dari bambu. Ia jual untuk ukuran kecil Rp 50 ribu, dan ukuran besar Rp 100 ribu, itupun laku tidak menentu," ungkapnya.
Kepala Desa Sumberjaya, Dudu Durahman mengatakan rumah milik Ejen sudah kami ajukan untuk mendapatkan program Rutilahu. "Pemdes Sumberjaya memang tiap tahun mendapatkan program Rutilahu, namun kuotanya hanya untuk 2 orang penerima, sedangkan yang perlu dibantu rumahnya banyak sekali," jelasnya.
Dudu berharap tahun 2023 ini rumah Ejen bisa segera diperbaiki, dengan progran Rutilahu dari Pemda Kabupaten Sukabumi.