SUKABUMIUPDATE.com - Kasus pengeroyokan terhadap Suherlan (31 tahun) alias Samson warga Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi berakhir damai. Korban dan tiga pelaku bersepakat menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan, dan kedua belah pihak sudah membuat pernyataan berdamai.
Diketahui, peristiwa itu terjadi ketika Samson berada di Pasar Rehe, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan pada Jumat (30/6/2023) sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah upaya tindakan medis, polisi kemudian bergerak cepat menangkap tiga orang pelaku yang berhasil diindentifikasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan permohonan dari korban dan pelaku, upaya restorative justice digelar di Polres Sukabumi. Hasilnya, para pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan saling memaafkan.
Baca Juga: Samson Asal Simpenan Sukabumi Dikeroyok di Pasar
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengatakan, berdasarkan kesepakatan tersebut, pihak kepolisian memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus ini.
"Penyelesaian Kasus dugaan pengeroyokan ini menunjukkan bahwa restorative justice dapat menjadi alternatif yang efektif dalam menyelesaikan konflik dan memulihkan hubungan antara korban dan pelaku. Dengan pendekatan yang berfokus pada rekonsiliasi dan keadilan, masalah ini berhasil diselesaikan dengan cara yang saling menguntungkan bagi semua pihak," ujar Maruly kepada sukabumiupdate.com, Minggu (2/7/2023).
Disinggung soal motif pengeroyokan tersebut, Maruly mengungkapkan akibat selisih paham antara korban dan pelaku.
"Karena selisih paham saja antara kedua belah pihak," katanya.
Maruly menuturkan upaya musyawarah penyelesaian dugaan pengeroyokan terhadap Suherlan alias Samson juga melibatkan Kepala Desa Cidadap, Karang Taruna serta petugas Bhabinkamtibmas Desa Cidadap dan Polsek Simpenan Polres Sukabumi.
"Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat dalam menangani perselisihan secara damai dan membangun perdamaian," tandasnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Dian Pornomo mengatakan, kasus pengeroyokan ini diduga akibat terjadi perselisihan sehari sebelumnya antara korban dan para pelaku di Pasar Palabuhanratu.
“Karena Samson meminta uang keamanan dari pasar, yang kemudian para pelaku (keamanan pasar) merasa tersinggung dan kesal kepada korban,” kata dia.