SUKABUMIUPDATE.com - Perayaan Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 di Indonesia identik dengan tradisi nyate. Berbeda dengan masyarakat pada umumnya, Santri Pondok Pesantren (ponpes) Dzikir Al Fath Sukabumi merayakannya secara masal dengan cara nyate sepanjang 100 meter.
Diketahui, daging kurban yang mereka hidangkan merupakan daging dari kambing yang sebelumnya dirias dan di dandani layaknya model ternama hingga perayaan kurban dilaksanakan kambing tersebut disembelih dan dihidangkan dalam tradisi nyate masal tersebut.
Sebelumnya, mulai dari penyembelihan hewan kurban hingga akhirnya menjadi sate siap bakar, dilakukan oleh para santri secara serentak. Tidak tanggung-tanggung, sate yang mereka hidangkan mencapai panjang 100 meter dengan jumlah tusukan sebanyak 2.000 tusuk sate.
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah di momen Idul Adha.
"Dalam hal ini melaksanakan lainsyakartum laazidannakum wa la inkafartum inna 'adzabi lasyadid. Bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita semua sehingga mereka bisa bersama sama makan daging hewan kurban dengan para santri," ujar KH Fajar kepada sukabumiupdate.com pada (29/6/2023).
Baca Juga: Peran Pekerja Muda dalam Pengendalian Sampah: Bawa Tas Belanja dan Botol Minuman
Dia mengatakan, 2.000 tusuk sate tersebut, berasal dari total hewan kurban di Ponpes Dzikir Al Fath yang terdiri dari 26 ekor domba dan 3 ekor sapi.
Dari keseluruhan hewan kurban yang disediakan, ia juga mengatakan bahwa selain untuk para santri, sebagian daging hewan kurban tersebut dibagikan juga kepada masyarakat sekitar.
"Alhamdulillah ada 3 ekor sapi dan 26 domba pada hari ini dan juga mengucapkan terimakasih ke para dermawan karena di kita ini hampir ada sekitar 700 an yatim piatu dhuafa yang ditampung di kita sehingga mereka hari ini gembira karena telah bisa makan bersama dan menikmati hidangan," ujarnya.
Sementara itu, antusias para santri juga terlihat sangat ramai. Ramadhan (20 tahun) seorang santri mengatakan bahwa momen itu sangat ditunggu-tunggu karena tidak setiap hari santri dapat melakukan hal tersebut.
"Alhamdulillah seru banget sih, kita senang karena momen seperti ini ga setiap hari dilakukan. Kita juga berterimakasih kepada para shohibul kurban dan juga pak kyai karena telah memberikan kesempatan ini," ucapnya.