SUKABUMIUPDATE.com - Pemuda berinisial MFS (25 tahun) harus menjalani tindakan operasi setelah diduga dibacok gerombolan bermotor. Aksi teror kelompok yang meresahkan warga ini terjadi di wilayah Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Sabtu dini hari, 24 Juni 2023.
MFS mengalami luka serius pada beberapa bagian tubuh seperti kepala, punggung, hingga jari tangan hampir putus. Sebelumnya MFS dilarikan ke RSUD Al-Mulk, kemudian dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH. MFS menjadi korban kebrutalan gerombolan tersebut yang tepatnya beraksi di sekitar SMKN 4 Kota Sukabumi.
Case Manager Keluhan dan Informasi RSUD R Syamsudin SH dr Rizky Ramadhan mengatakan MFS datang ke rumah sakitnya Sabtu kemarin sekira pukul 14.00 WIB. Rizky menyebut MFS telah menjalani operasi chest tube thoracostomy atau pemasangan selang dada untuk mengalirkan cairan atau udara.
"Pasien atas nama MFS datang ke IGD RSUD R Syamsudin SH kemarin. Pasien rujukan dari RSUD Al-Mulk yang sebelumnya mengaku dibacok," kata Rizky kepada sukabumiupdate.com pada Minggu (25/6/2023).
Baca Juga: Maut di Laut Sukabumi
Rizky mengatakan MFS menjalani operasi chest tube thoracostomy pada punggung kanan. Adapun luka-luka yang dialaminya antara lain pada kepala, punggung kanan dan kiri, serta tangan kiri. Rizky tak menyebut detail jari MFS hampir putus seperti yang disampaikan Kapolsek Lembursitu Iptu Agus Suherman.
"Saat ini pasien dirawat dan sudah dilakukan tindakan operasi chest tube thoracostomy pada punggung kanannya. Selanjutnya masih dilakukan pemantauan," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, MFS yang merupakan warga Kelurahan Cipanengah, diduga menjadi korban pembacokan gerombolan bermotor pada Sabtu sekira pukul 01.15 WIB. Ketika itu, MFS sedang bersama teman-temannya kaget dengan kedatangan kawanan bersenjata tajam berjumlah puluhan orang.
Baca Juga: Teror Geng Motor, Warga Lembursitu Kota Sukabumi Kena Bacok
MFS dan teman-temannya langsung melarikan diri, namun sayang dia malah terjatuh sehingga menjadi sasaran kebrutalan berandal motor tersebut. "Kondisi korban mau dilakukan tindakan operasi karena ada jarinya yang cukup parah, hampir putus. Sementara masih di Al-Mulk," ujar Iptu Agus Suherman, Sabtu kemarin.
Menurut warga setempat, MFS sempat melakukan pembelaan menggunakan bilah bambu. Tetapi, aksi pembacokan tak dapat dihindari. Jejak darah korban pun sempat tertinggal pada bambu yang digunakannya.
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kasus ini dan telah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terutama mencari rekaman CCTV di lokasi kejadian.