SUKABUMIUPDATE.com - Penentuan awal Dzulhijah 1444 H dipantau Kementerian Agama (Kemenag) dengan menggelar Rukyatul Hilal atau pengamatan hilal awal Dzulhijah 1444 H. Kegiatan Rukyatul Hilal Awal Dzulhijah 1444 H/2023 M Tingkat Kabupaten Sukabumi digelar di Pos Observasi Bulan (POB) Cibeas Kecamatan Simpenan yang dihadiri secara langsung oleh Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, Minggu (18/6/23)
Hasil pengamatan hilal untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah 1444 oleh Tim Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi di POB Cibeas Kecamatan Simpenan tidak terlihat. Demikian juga dengan hasil pengamatan hilal yang menggunakan teknologi pencitraan hilal melalui komputer tidak tertangkap pencitraan hilal.
"Hasil Rukyatul hilal awal Bulan Dzulhijjah 1444 H di POB Cibeas Kab. Sukabumi dengan titik Markaz -7 derajat 1 menit 44,6 detik LS, 106 derajat 33 menit 27,8 detik BT. Rukyatul hilal dimulai pukul 17:47 WIB setelah terbenam matahari selama 4 menit 4,22 detik, hilal tidak terlihat," ungkap Tim Ahli DHR Kabupaten Sukabumi KH. Asep Saprudin.
Sementara itu, Menurut Bupati apapun hasil Rukyatul Hilal harus diterima dengan baik serta jika ada perbedaan penetapan awal dzulhijah jangan menjadi permasalahan dan harus saling menghormati.
"Jadi masyarakat untuk tetap menghargai penentuan 1 Dzulhijah maupun 10 Dzulhijah sehingga tidak menjadi persoalan atau polemik dan tidak ada pengeksekusian tentang persoalan Ini menjadi melebar ini sesuai dengan keyakinan masing-masing saja" jelasnya.
Keputusan Pemerintah berbeda dengan PP Muhammadiyah
Pemerintah secara resmi menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriah/2023 Masehi jatuh pada hari Selasa. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 2023 dijadwalkan jatuh pada hari Kamis, tanggal 29 Juni 2023.
Keputusan itu diambil setelah diputuskan melalui sidang isbat pada hari Ahad, tanggal 18 Juni. Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi, dalam konferensi pers penetapan awal Zulhijah 1444H di Jakarta, menyatakan bahwa meskipun hisab sudah dilakukan, namun belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), serta laporan hilal juga tidak terlihat.
"Secara mufakat 1 Zulhijah jatuh pada Selasa, tanggal 20 Juni 2023 Masehi," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi seperti dikutip suara.com dari ANTARA, Minggu, (18/6/2023.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dan laporan rukyatul hilal. Dari 99 titik pemantauan hilal di 34 provinsi, tidak ada satupun yang melaporkan melihat hilal.
Berdasarkan hasil pemaparan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama pada Magrib tanggal 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia memiliki tinggi antara 0 derajat 20 menit sampai 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai 4 derajat 94 menit.
Namun, kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa hilal dapat teramati secara astronomis jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
Dengan penetapan Idul Adha pada Kamis, tanggal 29 Juni 2023, terjadi perbedaan dengan Penetapan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada hari Rabu, tanggal 28 Juni.
Keputusan PP Muhammadiyah tersebut diatur dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.
PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, di mana bulan kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 saat matahari terbenam terpenuhi tiga syarat berikut secara kumulatif, yaitu telah terjadi ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam, bulan (piringan atasnya) masih berada di atas ufuk.