SUKABUMIUPDATE.com - Aktivitas tambang batu besi di Kampung Cikupa, Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, menimbulkan persoalan. Sebab aktivitas tambang tersebut membuat jalan Cibugel - Nangela rusak parah karena dilintasi truk pengangkut batu.
Penambangan batu besi atau oleh warga disebut batu Celeng dilakukan pada lahan milik warga yang luas hamparan lokasi tambang tersebut sekitar 2000 meter.
Aktivitas tambang pada awalnya berada tak jauh dari belakang SDN Cikupa Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud. Namun karena hasil tambangnya sudah habis, maka lokasi tambang pindah ke sebelah selatan.
Baca Juga: Pasang Susuk hingga Main Mata, Dibalik Cerita Mantan TKW Sukabumi
Dari pantauan sukabumiupdate.com, di titik lokasi bekas tambang di belakang SDN Cikupa, terlihat bekas lahan yang ditambang. Sedangkan di bagian ujung lahan sebelah selatan terdapat galian lahan yang sedang ditambang. Nampak juga peralatan tambang manual, seperti balincong, palu, serta ada sawung dengan atap terpal warna biru.
"Kalau yang pas belakang SDN Cikupa itu sudah tidak ada penambangan, katanya batunya sudah habis dan sekarang pindah ke bagian selatan masih milik warga," ujar warga berinisial PT (50 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (17/6/2023).
Baca Juga: Penutupan Jembatan Cikereteg Penghubung Sukabumi-Bogor Diperpanjang 6 Hari Kedepan
Kegiatan tambang batu besi tersebut sudah berjalan hampir 2 tahun, kata PT. Pada awal dilakukan penambangan, hampir setiap hari truk lalu lalang melintas. Kalau sekarang mungkin hanya 3 kali sehari satu truk dengan beban muatan 9 - 10 ton.
"Biasanya pengusaha membeli kepada yang punya lahan dengan harga satu truk Rp 150 ribu, atau Rp 200 ribu. Hasil tambang berupa batu besi tersebut dibawa dan dijual ke daerah Serang, Banten. Mohon kepada pihak Pemdes atau instansi terkait, agar ditutup tidak ada lagi penambangan ilegal tersebut," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Nangela, Sudin mengungkapkan bahwa pemdes telah berusaha mencegah adanya penambangan tersebut, bahkan meminta kepada pengusaha dan pemilik lahan agar tidak ada aktivitas penambangan akan tetapi mereka tidak menghiraukannya.
Baca Juga: Jerat Penipuan Lowongan Kerja di Sukabumi, Korban Diminta Uang Rp 1 Juta
"Sudah beberapa kali kami meminta untuk diberhentikan penambangan batu besi tersebut, sebelum ada izinnya," jelasnya kepada sukabumiupdate.com.
"Kalau hari ini masih ada aktivitas akan segera kami cek ke lokasi dan meminta kepada pemilik lahan untuk tidak ada penambangan," imbuhnya.