SUKABUMIUPDATE.com - Menyembelih hewan kurban tidak bisa dilakukan sembarangan, dalam hal ini ada 4 poin penting yang harus diperhatikan. Hal tersebut menjadi salah satu materi dalam pelatihan sembelih hewan kurban, di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Sukabumi, Rabu, 14 Juni 2023.
Pelatihan sembelih hewan kurban dengan metode halal dan sesuai syariat islam dilaksanakan bersama Juru Sembelih Halal (Juleha) Indonesia, adapun pesertanya sebanyak 200 orang yang terdiri dari para santri dan masyarakat.
"Ini dalam rangka persiapan Hari Raya Idul Adha, supaya semua yang memotong hewan kurban ini memenuhi syarat-syarat secara aspek Fiqhiyyah maupun secara adab dan etika aspek ihsannya sehingga betul betul terjaga kehalalannya jangan sampai ada hal-hal yang menyebabkan pemotongan hewan kurbannya melanggar aturan syariat ajaran Islam," ujar Pimpinan Pondok Pesantren Al Fath Kh Fajar Laksana.
Baca Juga: Berakhir Damai, Kasus Balita di Kota Sukabumi Tertimpa Timbangan Dacin
Dia mengatakan pengetahuan dasar menyembelih hewan kurban secara islami menurutnya sangat penting diketahui oleh masyarakat, pasalnya hal tersebut bisa menjadi fardlu kifayah di tengah masyarakat.
Menurutnya, selain dipraktekan saat hari raya Idul Adha, para peserta juga bisa mengaplikasinya bagi yang berniat menjadi juru sembelih profesional.
"Ada masyarakat kita latih karena mereka itu akan menjadi para ustadz yang di masyarakat karena ini bisa fardu kifayah. Harus ada orang yang sanggup untuk mewakili menyembelih yang sesuai dengan syariat Islam,"ujarnya.
Baca Juga: 9 Tempat Makan Keluarga di Sukabumi, dari Restoran Sunda hingga Jepang
"Jadi ini itu dalam rangka supaya ada tim yang betul betul memahami bukan hanya ketika menyembelih tapi ketika pra penyembelihan, dan pasca penyembelihan," imbuhnya.
4 Poin Penting
Sementara itu, Presiden Juleha Indonesia Ali Subarkan menyampaikan ada empat poin penting yang harus diperhatikan ketika menyembelih hewan yaitu aman, sehat, utuh dan halal.
"Aman dalam arti kata dari hasil penyembelihan daging yang akan dibagikan ke masyarakat luas itu memang terjamin aman dari tercampurnya daging dengan bahan-bahan kimia yang bisa terkontaminasi. Hewannya itu yang disembelih sudah benar-benar hewan yang dijamin kesehatannya," kata dia.
"Utuh dalam arti kata dari hewan yang disembelih tidak cacat dalam prosesnya atau cacat dalam perilakunya, cacat dalam arti kata tidak kurang sesuatu apapun yang sudah disyariatkan oleh Nabi SAW," sambung dia.
Menurutnya, dalam proses penyembelihan hewan agar tidak menyiksa hewan tersebut, proses penyembelihan harus dilakukan secepat mungkin dan menggunakan pisau yang tajam sehingga hewan tersebut dapat disembelih dalam satu tarikan saja.
""Artinya tidak menyiksa hewannya berbuat baik kepada hewan pada saat penyembelihan. Hewannya direbahkan dengan menggunakan simpul tali pinggang kalau di Banten diciptakan simpul tali cinta jadi tidak merasakan hewan itu disiksa. Arti kata hewan itu diikat sesuai dengan aturan kenyamanan dari hewan yang akan disembelih," jelas dia.