Pria ODGJ di Waluran Sukabumi Ditemukan Membusuk Dalam Rumah

Rabu 14 Juni 2023, 21:08 WIB
Ilustrasi meninggal dunia. (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi meninggal dunia. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pria berinisial BD (45 tahun ) ditemukan tidak bernyawa di rumahnya di Kampung Cipatat RT 029/007 Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Rabu (14/6/2023) sore.

Sekretaris Desa Sukamukti, Hedi mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah membusuk dengan posisi terlentang tepat di bawah pintu rumah sekitar pukul 16.00 WIB.

"Ditemukan sama ketua RT, meninggal kemungkinan 4 hari yang lalu. Kata keluarganya sakit," ujar Hedi kepada sukabumiupdate.com.

Hedi menuturkan, korban selama hidup tinggal sendiri di rumahnya dan mengidap gangguan jiwa atau ODGJ.

"Sakitnya sudah 2 minggu kebelakang, dia dirumahnya tinggal sendiri, tidak punya anak dan istri. Kondisi mentalnya kurang. Korban tinggal seorang diri dengan posisi rumah terpencil, aktivitas sehari harinya bertani di sawah dekat rumah korban dan dugaan sementara Korban meninggal dunia karena sakit," ungkapnya.

Baca Juga: Ditinggal Sopir Beli Rokok, Elf Nyungsep ke Sawah di Waluran Sukabumi

Sementara Danposramil Waluran Koramil Surade, Pelda AR Nuryadin menyampaikan kronologi penemuan korban. Saat itu saksi bernama Usep, ketua RT setempat mendatangi rumah korban dengan tujuan untuk memberitahu korban bahwa mendapatkan bantuan beras BPNT dari desa setempat.

“Pada saat saksi tiba di rumah korban, mencium aroma bau busuk dan melihat adanya sesosok mayat dalam kondisi sudah membusuk dengan posisi terlentang tepat dibawah pintu,” ujarnya.

"Melihat kejadian tersebut kemudian saksi melaporkan kepada pihak desa, Babinsa dan Kepolisian Sektor Ciracap, untuk penanganan lebih lanjut," lanjutnya.

Nuryadin menuturkan, berdasarkan hasil musyawarah dengan beberapa tokoh dan unsur Forkopimcam Waluran, kemudian Korban dimakamkan di TPU Cipicung Desa Sukamukti Kecamatan Waluran, pada pukul 18.30 WIB.

“Kondisi (saat ditemukan) sudah membusuk diperkiraan kematian 3-4 hari. Korban menggunakan celana dalam warna abu abu, dan terdapat selimut warna merah berada dibagian perut korban, seluruh anggota badan membengkak. Unsur Forkopimcam Kec. Waluran, Nakes Puskesmas Waluran, Pemdes Sukamukti, Tagana, P2BK, Relawan RAPI mendatangi lokasi dan melakukan koordinasi,” kata dia.

"Menurut keterangan pihak keluarga atau kerabat dan warga sekitar, bahwa korban terkadang mengalami gangguan kejiwaan. Pihak keluarga, kerabat menolak dilakukan autopsi terhadap korban dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)