Capai 111 Juta, Start Up Sukabumi Pointtrash Sukses Ubah Sampah Jadi Rupiah

Rabu 14 Juni 2023, 15:59 WIB
Pengangkutan Sampah Oleh Poinntrash Indonesia | Capai 111 Juta, Start Up Sukabumi Pointtrash Sukses Ubah Sampah Jadi Rupiah (Sumber : Istimewa)

Pengangkutan Sampah Oleh Poinntrash Indonesia | Capai 111 Juta, Start Up Sukabumi Pointtrash Sukses Ubah Sampah Jadi Rupiah (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Pointtrash Indonesia, salah satu start up Sukabumi yang sukses mengubah sampah menjadi bernilai rupiah. Melalui Aplikasi Pointtrash masyarakat Sukabumi bisa mendapatkan saldo E-Wallet, pulsa, kuota internet hingga token listrik hanya dengan modal sampah non organik.

Aplikasi Pointtrash bisa digunakan untuk kalangan umum. User atau pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi di PlayStore dan registrasi di HP android. CEO Pointtrash, Adin Putra Perdana mengatakan, aplikasi ini berfungsi sebagai media pemilahan dan jual beli sampah non organik berbasis online.

"Pointtrash bermula dari keinginan para pendiri nya dapat berkontribusi bagi kelestarian lingkungan dan mastarakat saat itu ide muncul ketika berkemah di Javana Spa Cidahu, Cicurug tahun 2016 silam." kata Adin kepada sukabumiupdate.com, Rabu (14/6/2023).

Baca Juga: Jejak Pegasus, Alat Sadap Mematikan Pembungkam Suara Rakyat Indonesia

Menilik perjalanan pembentukannya, aplikasi pertama Pointtrash versi beta tercipta di tahun 2018. Meski sempat vakum, Pointtrash kembali hidup menjawab persoalan sampah masyarakat Sukabumi. Tepatnya tahun 2020 di masa pandemi, ketika sebagian perekonomian masyarakat menurun khususnya kalangan menengah ke bawah, hampir semua sektor bergerak bersama berbagi sembako.

Saat itu, para pendiri Pointtrash ingin juga berkontribusi kepada masyarakat dengan dasar pemikiran bahwa kebutuhan pokok sekarang bukan lagi sandang, pangan, papan melainkan Pulsa dan Token Listrik.

Oleh karenanya, para pendiri Start Up berharap, Aplikasi Pointtrash bisa berkontribusi terhadap ekonomi rumah tangga pada masa pandemi. Ini karena hal yang paling mudah dan tidak memerlukan modal adalah memilah sampah. Program Pointtrash juga hadir sebagai salah satu sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan kuota belajar daring hingga token listrik.

Berkat kegigihan menjajal media sosial untuk promosi, Pointtrash Indonesia saat ini memiliki 4.278 User/Orang dan 4 Orang mitra.

User adalah pengguna yang hanya berkedudukan sebagai penerima manfaat dari penukaran sampah menjadi nilai rupiah. Sementara, mitra Pointtrash bertugas sebagai penjemput sampah yang dikumpulkan oleh tiap-tiap user di suatu wilayah. Skema bagi hasil sendiri ditentukan manajemen untuk mitra yang bertugas di lapangan.

Tak berhenti sampai disitu, kerja keras tim Pointtrash selama ini membuahkan hasil, terbukti hingga saat ini Start Up Sukabumi itu sudah berhasil menyelesaikan 1.503 Order jemput sampah untuk individual/Rumahan dan 244 Order jemput sampah untuk segmen Perkantoran/Koorporate/Coffeshope/Resto.

Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan, jumlah sampah yang berhasil dikelola oleh Pointtrash yakni sebanyak 41.303,58 Kg. Sementara jumlah nilai ekonomis dari sampah yang sudah dikembalikan kepada masyarakat sejumlah Rp. 111.779.163,29,- per tahun 2022.

Baca Juga: Kota Sukabumi Terima Penghargaan Terbaik I Nasional Pembangunan Daerah

Berbicara soal kualitas, Pointtrash masuk menjadi salah satu Ecopreneur di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI). Terbaru di tahun 2023 ini, Pointtrash ikut berkontribusi membantu Pemerintah Kota Sukabumi memperoleh Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Nasional di sektor ekonomi kreatif katagori inovasi daerah.

Pemkot Sukabumi raih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat NasionalPemkot Sukabumi raih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Nasional

Menariknya, pengguna Aplikasi Pointtrash berada di rentang usia 18 sampai 40 tahun, dengan berbagai profesi mulai dari Guru, Karyawan swasta, Pejabat pemerintahan, pemilik bisnis, UMKM, hingga Pelajar. Fakta ini sejalan dengan rata-rata Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sukabumi (75,40), yang mana lebih tinggi dari rata-rata IPM Provinsi Jawa Barat (73,12) per tahun 2022.

Bahkan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ada peningkatan pencapaian IPM Kota Sukabumi yang tercatat dalam Data BPS. Yaitu sebesar 74,21 di tahun 2020, kemudian 74,60 di tahun 2021 dan terakhir di tahun 2022 sebesar 75,40.

Menurut Standar pembangunan manusia United Nations Development Program (UNDP), angka IPM 70-79 termasuk kategori tinggi. Artinya, IPM di Kota Sukabumi masuk kategori tinggi (75,40).

Tak hanya itu, menilik Data Sistem Informasi Satu Data Statistik Sektoral dan Meta Datanya (SITUTORMETA), jumlah volume timbunan sampah di Kota Sukabumi dari tahun 2020 hingga 2021 mengalami peningkatan.

Pada bulan Januari sampai Juni tahun 2020, timbunan sampah di Kota Sukabumi berada di angka 65,215.23 ton, meningkat menjadi 65,424.09 ton di bulan Desember. Data terakhir juga menunjukkan bahwa pada bulan Januari sampai Juni tahun 2021, jumlah volume timbunan sampah mencapai angka 65,751.16 ton. Disini, Pointtrash hadir menjadi salah satu solusi agar sampah tidak menumpuk di TPA.

Pengangkutan Sampah Oleh Poinntrash IndonesiaPengangkutan Sampah Oleh Poinntrash Indonesia

Kesimpulannya, dari data tersebut di atas, ada kaitan antara Pointtrash dan keberhasilan pembangunan di Kota Sukabumi. Yakni, di rentang tahun 2020 - 2022, Pointtrash -dengan mayoritas pengguna adalah usia produktif- termasuk salah satu kontributor dalam membangun Kota Sukabumi, khususnya di bidang pengelolaan sampah.

Soal jenis sampah yang dapat ditukar menjadi rupiah di Pointtrash terdiri dari minyak jelantah, botol bekas, kertas atau dus bekas. Bahkan peralatan elektronik serta peralatan berbahan alumunium seperti panci bekas pun bisa ditukar.

Selain sampah dari sektor rumah tangga, sampah non organik yang dihasilkan perusahaan atau company juga bisa disalurkan melalui aplikasi Pointtrash. Beberapa perusahaan di Kota dan Kabupaten Sukabumi bahkan sudah mulai bekerjasama.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).
Entertainment18 Januari 2025, 09:50 WIB

Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah

Kabar mengejutkan datang dari kehidupan rumah tangga penyanyi Sherina Munaf dan musisi Baskara Mahendra. Setelah hampir empat tahun menikah, Sherina resmi menggugat cerai Baskara ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah (Sumber : Twitter/@akuratco)