SUKABUMIUPDATE.com - Longsor terjadi di Kampung Warujajar RT 005 / 004 Desa Mekarjaya Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi. Akibat kejadian itu ruas jalan desa tertutup material longsoran dan menutup akses jalan kendaraan roda empat hingga saat ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, longsor yang terjadi pada Selasa 6 Juni 2023 sekitar pukul 20.15 WIB tersebut berasal dari tebing sawah sepanjang 5 meter dan dengan ketinggian 2 meter. Ditengarai longsornya tebing sawah tersebut akibat luapan air dari saluran irigasi Sadap 5 Warujajar.
Di lokasi tersebut diketahui memang sedang ada pengerjaan proyek rehabilitasi lanjutan DI (Daerah Irigasi) Cikarangeusan oleh BBWS Sungai Citarum yang menyerap anggaran pemerintah pusat sebesar Rp 28 Miliar, dengan pelaksana PT Sangkuriang Karya Semesta.
"Betul, ada longsor dari tebing pesawahan, yang menutup jalan desa. Longsor terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi sejak hari Senin 5 Juni 2023,” kata perangkat Desa Mekarjaya, Budiman kepada sukabumiupdate.com, Jumat (9/6/2023).
Baca Juga: Tangkap Pemakai Ganja di Jampangkulon, Polres Sukabumi Buru Pemasok
Budiman menuturkan, saat itu air hujan baik dari pemukiman, selokan kecil, atau dari pesawahan kemudian masuk ke bagian hulu saluran irigasi yang sudah dibangun hingga meluap dan menyebabkan tebing sawah longsor.
“Air dari saluran irigasi tersebut meluap karena pembangunan saluran irigasi di Kampung Warujajar, yang mentok dengan jalan desa belum dibangun, sehingga air meluap dan masuk ke pesawahan milik warga, akibatnya sawah mengalami banjir dan terjadi longsor yang menimpa ruas jalan desa, yang berada dibawah pesawahan,” tuturnya.
Dampak longsor tersebut, lanjut dia, menyebabkan akses jalan tertutup dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan kendaraan roda empat, serta mengakibatkan 1 buah tiang listrik mengalami roboh akibat tanah yang terkikis oleh air dan material longsoran.
"Kalau saja pembangunan saluran irigasi tersebut tidak berhenti, tentunya tidak akan terjadi longsor. Pembangunan saluran irigasi tersebut sempat berhenti hari Senin, karena alasan material habis,” kata Budiman.
Budiman menuturkan, pasca kejadian longsoran tersebut kemudian ditangani oleh masyarakat, Pemdes, dan Babinsa dengan membuat penahan tanggul pada saluran irigasi serta mengevakuasi material longsoran.
"Hingga saat ini belum bisa dilewati kendaraan roda empat, karena sedang ada pembangunan plat beton. Kalau kendaraan roda dua sudah bisa," tandasnya.