SUKABUMIUPDATE.com - Kekhawatiran menyelimuti keluarga gadis bernama Dina Mariana (21 tahun) di Kampung Pondokaso, Desa Babakanjaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, sejak 16 Maret 2023, Dina pamit meninggalkan rumah dengan alasan akan ke rumah temannya, namun hingga kini belum kembali.
Tidak menyebutkan di mana rumah temannya itu, anak bungsu dari tujuh bersaudara ini hanya mengatakan temannya bernama Tasya. Hingga saat ini, perempuan lulusan salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Parungkuda yang sehari-hari beraktivitas di rumah tersebut belum pulang dan menimbulkan kecemasan luar biasa bagi keluarganya.
Kakak Dina, Indra (30 tahun), mengatakan saat itu, Kamis, 16 Maret, adiknya pamit sekira pukul 13.00 WIB. Situasi di rumah hanya ada ibunya lantaran anggota keluarga yang lain sedang berjualan. Dina meninggalkan rumah dan mengatakan akan pulang malam. Namun, sudah tiga bulan berlalu, Dina tak kunjung kembali ke rumahnya.
Dina tak pernah ke mana-mana membawa kendaraan sendiri sehingga saat pergi diduga menggunakan kendaraan umum. "Bilangnya pakai angkot. Tapi takutnya ada yang jemput di jalan, orang yang jemputnya gak ke rumah dulu. Intinya kalau dari rumah gak pernah bawa kendaraan," kata Indra kepada sukabumiupdate.com, Rabu, 7 Juni 2023.
Sehari setelah kepergiannya, Indra mengatakan keluarga mencoba mengubungi Dina melalui telepon dan pesan singkat, tetapi tak ada jawaban. Kekhawatiran memuncak ketika nomor telepon Dina sudah tak dapat dihubungi. "Perginya Kamis siang, besoknya saya hubungi karena malamnya lelah. Sampai Jumat pagi saya hubungi, tapi gak dibalas dan ditelepon gak diangkat," ujarnya.
Baca Juga: PART I: Kecelakaan Laut dan Nasib Status UNESCO Global Geopark Ciletuh Sukabumi
Sepekan berlalu, Indra tiba-tiba menerima pesan WhatsApp (WA) yang dikirim langsung oleh Dina. Dalam pesan itu Dina memberikan kabar dirinya baik-baik saja dan mengatakan sedang berada di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Kepada kakaknya, Dina mengaku sudah akan jalan pulang ke rumahnya di Sukabumi, namun berdalih macet.
"Katanya sih mau jalan pulang, tapi bilangnya macet-macet terus sampai sudah tiga bulan berlalu," kata Indra.
Sang ayah, M Arif (62 tahun), merasa ada yang janggal ketika Dina juga mengaku dan mengabari sedang di rumah temannya yang berkuliah di Semarang. Tetapi, saat keluarga menanyakan keberadaan Dina ke temannya itu, Dina tak ada di sana. Arif mengungkapkan tak ada masalah apa pun antara Dina dan keluarganya di rumah.
"Gak ada masalah atau pertengkaran, baik dengan saya atau keluarga lain di rumah," ujarnya.
Arif mengakui saat itu mengizinkan Dina pergi keluar rumah supaya putri bungsunya tidak bosan. Dia berharap keputusannya tersebut akan membantu Dina mengatasi rasa kesepiannya yang selalu berdiam di rumah. Sebab biasanya, jika main ke rumah temannya pun Dina selalu pulang, berbeda dengan kepergiannya yang terkahir ini.
Dina dikenal tak banyak bicara dan lebih memilih menyimpan perasaannya saat berada di lingkungan rumah. Dina juga saat ini belum bekerja. "Anaknya belum bekerja. Kalau di rumah tertutup, jarang ngobrol. Bicara seperlunya, tapi anaknya gak terlalu pendiam," kata Arif.
Baca Juga: Slagen Voor Het Examen dan Tradisi Eropa, Membaca Sejarah Samen di Sukabumi
Arif mengatakan dia tak pernah melarang Dina dalam hal pertemanan. "Saya bilang kalau punya pacar bawa ke rumah, kenalkan ke bapak, siapa orangnya, tapi dia gak jawab. Jadi saya nyari calon mantu gak milih, orang mana aja boleh," ujarnya.
Sekitar tiga bulan berlalu, berbagai upaya dilakukan keluarga untuk menemukan Dina, mulai menyebarkan informasi di media sosial hingga melapor ke Polsek Parungkuda. Polisi pun melakukan penyelidikan dengan menggali informasi dari teman-teman dekat Dina dan mendatangi tempat-tempat yang mungkin dikunjunginya.
"Keluarga yang di Jakarta sampai tempel poster di dekat rumahnya, bahkan di grup WA dan di FB sudah disebar infonya. Ada yang bilang di Ciambar, terus kerja di Pakuwon, kita sampai ke sana, tanya ke satpam dan kasih KTP-nya, tapi ternyata gak ada," kata Arif.
Kapolsek Parungkuda Kompol Iman Prayitno membenarkan pernah kedatangan keluarga Dina yang menginformasikan salah satu keluarganya berangkat dari rumah dan belum kembali. "Keluarganya memberikan nomor dan sudah diupayakan. Nomor sudah dihubungi, tapi gak nyambung. Bahkan pernah cek pos, tapi nomornya gak aktif," kata Iman.