SUKABUMIUPDATE.com - Di Sukabumi Jawa Barat terdapat sebuah gunung bernama Gunung Sunda. Gunung yang berbentuk bukit atau perbukitan dengan ketinggian 600-700 mdpl tersebut tepatnya berada di Desa Padaasih Kecamatan Cisaat.
Gunung (perbukitan) yang terbentuk dari batuan pasir kuarsa dengan kemiringan lereng lebih dari 40% dan memiliki luas -+150 ha itu menjadi daerah resapan air dan sumber mata air bagi beberapa perkampungan yang mengelilingi Gunung tersebut dibawahannya.
Gerbang utama menuju Gunung ini berada di Kampung Jambelaer, sekitar 3 km dari Polsek Cisaat. Untuk menaiki ke arah Puncak Gunung Sunda diperlukan waktu rata-rata 10 menit.
Baca Juga: Batu Buruy, Daya Tarik Gunung Sunda Sukabumi yang Menyimpan Cerita Mistis
Dari Puncak Gunung Sunda di sebelah utara nampak terlihat jelas Gunung Gede Pangrango tanpa halangan sedikitpun serta hamparan permukiman warga yang memesona. Sehingga menarik untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata alam.
Namun dibalik keunikan dan keindahan panorama yang disuguhkan Gunung Sunda, terdapat banyak cerita mitos yang dipercayai oleh warga setempat. Berikut adalah cerita-cerita mitos atau cerita mistik yang beredar dari mulut ke mulut tentang mitos Gunung Sunda yang berhasil dirangkum sukabumiupdate.com dari wawancara dengan warga Cisaat Ujang Supriatna atau Bah Raksa dan Ki Ingsun Alam Kalam, Selasa (06/06/2023) :
Baca Juga: Hutama Karya Ajukan PMN untuk Penyelesaian Tol Bocimi Sukabumi
1. Tempat Persembunyian
Gunung Sunda memiliki nama lain yaitu Gunung Kerud atau Gunung Tunda (taruh/simpan). Katanya, tujuan penamaan lain dari Gunung Sunda tersebut konon karena dilokasi tersebut pada zaman dahulu merupakan tempat persembunyian. Sehingga lokasi keberadaan Gunung Sunda disamarkan.
2. Benda Pusaka
Terdapat juga cerita, tujuan penamaan lain dari Gunung Sunda dengan Gunung Tunda supaya tidak diketahui tersimpannya barang pusaka. Sebab, konon, jika barang pusaka diketahui keberadaanya, maka orang yang menemukannya akan menjadi kaya raya atau menjadi penguasa, maka dari itu orang tua jaman dahulu sengaja mengganti nama gunung sunda ini menjadi Gunung Kerud atau Gunung Tunda.
3. Goa Penyimpangan Benda Pusaka dan Terhubung ke Goa Kutamaneuh
Di sekitar Gunung Sunda terdapat sebuah Goa. Konon di goa itu merupakan tempat penyimpanan peralatan senjata perang laskar Pajajaran. Dan sering kali ada penampakan berupa ‘maung’ atau macan.
Baca Juga: Cerita Mistis Terowongan Lampegan Cianjur, Nyi Sadea Hingga Kakek Bongkok
Cerita lainnya, Goa yang nampak besar dari luar namun kedalamnya menyempit itu konon tembus dan terhubung dengan Goa Kutamaneuh di Gunungguruh dan Goa Sarongge di Cicantayan.
4. Persinggahan Prabu Siliangi dan Penampakan Kereta Kencana
Sebagian orang masih mengeramatkan dan mempercayai Gunung Sunda tempat persinggahan Prabu Siliwangi dan para pengawalnya. Pengabdi Prabu Siliwangi itu dipercaya menjadi penghuni goa dan Gunung Sunda, sewaktu-waktu menampakkan berupa macan hitam bergaris merah yang disebut Maung Lodaya.
Di sekitar lokasi Gunung Suna ini, konon kerap adanya penampakan hal gaib yakni berupa kereta kencana yang dipercayai berasal dari Kerajaan Pajajaran.
5. Batu Buruy
Di sekitar Gunung Sunda terdapat beberapa batu purba. Diantaranya; Batu Buruy, Batu Lulumpang, Batu Kasur dan Batu Bilik. Di sebut Batu Buruy karena batu tersebut menyerupai bentuk buruy (kecebong), dan terdapat sebuah lobang yang selalu terisi air dan didalanya hidup binatang buruy atau kecebong. Menurut cerita, air yang ada dalam lobang di batu buruy itu tudak pernah kering walaupun lama tidak ada hujan. Batu buruy sendiri berada di sisi sebelah barat tidak jauh dari puncak gunung sunda.
6. Pertapaan Para Jawara
Konon, di Batu Buruy tersebut sering dikunjungi dan dijadikan pertapaan oleh para jawara yang hendak menaikan ilmu kanuragan atau kesaktian. Menurut cerita Ujang Supriatna, pernah ada seorang jawara yang bertapa sampai 100 hari di Gunung Sunda untuk menaikan ilmu kesaktiannya.
Baca Juga: Deretan Misteri Gunung Gede Pangrango, Hulu Wano na Pakuan
7. Pesantren Gaib
Konon di sekitar batu buruy terdapat pesantren gaib yang di pimpin oleh Eyang Haji Raden Suryakencana dengan para santrinya dari bangsa Jin. Singga konon, para jawara yang hendak menaikan ilmu kesaktian harus ikut dipesantren gaib tersebut.
Sebagai informasi. Dalam beberapa tahun belakangan, Gunung Sunda sempat dikelola oleh suatu komunitas pecinta pariwisata dan ramai dikunjungi banyak wisatawan. Namun tidak berlangsung lama, kekinian Gunung Sunda menjadi bukit yang kembali tidak terawat.