SUKABUMIUPDATE.com - Seekor beruk yang dikeluhkan warga akibat meresahkan di Kampung Nugraha RT 09/04, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, akhirnya tertangkap.
Adalah Reza (29 tahun), warga sekitar, yang berhasil mengamankan primata bernama latin Macaca nemestrina tersebut di depan Rumahnya, Jumat 2 Juni 2023 subuh. Saat itu, beruk tersebut tiba-tiba menghampiri dan langsung memeluk Reza.
Kata Reza, beruk itu berlari dari arah gonggo atau jembatan sungai kecil di depan rumahnya dengan raut wajah seperti menangis.
"Kejadiannya Subuh, pas saya pulang salat. (Beruk) nyamperin dari gonggo. Nyamperin ke saya, langsung ngegabrug kayak yang nangis, langsung sama saya di kasih makan," kata Reza kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Beruk Masuk Perkampungan di Palabuhanratu Sukabumi, Isi Rumah Diacak-acak
Reza kemudian memasukan beruk itu ke dalam kandang besi di depan rumah miliknya. Namun sorenya, kata dia, satwa jenis makaka itu entah bagaimana bisa melepaskan diri. Hingga akhirnya bisa ditangkap kembali karena beruk itu seolah tak mau beranjak dari kediamannya.
Menurut Reza, sebelum datang ke rumahnya, beruk itu sempat diburu warga hingga ditembak menggunakan senapan angin. Hal itu terlihat dari banyaknya luka di sekujur tubuh primata tersebut.
"Banyak luka banyak yang nembakin. Kasihan. Memang beberapa hari kemarin (beruk itu) sempat merusak genting, masuk rumah warga. Sepertinya memang hewan peliharaan, jinak tapi enggak tahu siapa pemiliknya," kata Reza.
Usai diamankan Reza, beruk tersebut kemudian dijemput oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan wilayah I Palabuhanratu.
Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Nugraha RT 09/04, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, resah dengan kehadiran seekor beruk.
Warga menyatakan beruk tersebut sudah 3 hari terlihat di kampung tersebut. Beruk itu membuat resah sebab masuk rumah lalu mengacak-acak isi rumah. Tingkahnya yang liar juga menyebabkan langit-langit atau plafon rumah jebol.
“Beruknya datang ke satu rumah ke rumah lainnya. Beruk itu gak ngambil barang cuma isi rumah di acak-acak, sudah ada langit-langit rumah punya tetangga jebol, dengan adanya beruk ini jadi resah," ungkap Dini (30 tahun) warga.
Kampung tersebut memang berada dekat hutan Cisarakan yang banyak dihuni monyet, namun warga menduga kalau beruk tersebut bukan dari hutan Cisarakan.
Sebab warga hafal dengan karakter monyet dari hutan Cisarakan yang hanya datang ke kampung untuk mencari makan lalu pergi lagi ke hutan.
"Kalau monyet Cisarakan biasanya datang kalau nggak ada makanan di hutan, tapi nggak pernah ngerusak,” katanya.
Sehingga warga tak tahu dari mana beruk itu berasal dan menduga kalau ada yang sengaja membuang ke kampung tersebut.