SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi mengadakan pelatihan manajemen dan penanganan kasus kekerasan pada anak di Hotel Balcony pada 30 Mei 2023. Pelatihan dibuka secara resmi oleh Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi.
Dalam sambutannya, Ketua TP–PKK menyampaikan amanat kepada para peserta yang di antaranya berasal dari organisasi profesi dan perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bahwa keselamatan kaum perempuan dan anak merupakan tanggung jawab bersama sehingga sinergitas setiap pihak sangat diperlukan untuk memastikan setiap kasus kekerasan kepada anak maupun perempuan dapat ditangani secara komprehensif.
Sementara saat diwawancarai, Fitri menjelaskan salah satu perlindungan agar perempuan dan anak terhindar dari kasus kekerasan adalah penguatan keluarga melalui sosialisasi maupun edukasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Masuk Tiga Besar Jabar, DP2KBP3A Kota Sukabumi Terima Tim Rechecking KB Pria
“Kalau dinas kan sudah banyak banget dari pusat juga dari kementerian programnya sudah ada. Sebenarnya kita lebih ingin semuanya menguatkan keluarga masing-masing, tidak mengandalkan negara terus," ujarnya.
Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi Yadi Mulyadi dalam keterangannya mengatakan pelatihan ini diadakan agar terbangun kesepahaman mengenai fungsi dan tugas dari setiap pihak yang terlibat dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga setiap kasus bisa ditangani dengan cepat.
“Kalau ada kasus terkait kekerasan pada perempuan dan anak, bagaimana setiap level manajemen bisa bergerak, siapa melakukan apa. Jadi tidak hanya tugas satu dinas saja," katanya.
Baca Juga: Cegah Stunting, DP2KBP3A Kota Sukabumi Gelar Semarak Ramadhan Kampung Berkualitas
Yadi pun menerangkan bahwa DP2KBP3A kerap menerjunkan tim psikolog ke berbagai sekolah dalam upaya memberikan wawasan kepada peserta didik mengenai kewaspadaan dini untuk menghindarkan mereka dari kasus kekerasan maupun pelecehan seksual. Selain itu, dia pun mengimbau kepada masyarakat agar menjaga keharmonisan keluarga serta mengawasi setiap aktivitas anak.
“Himbauan kepada masyarakat bahwa keluarga itu harus bisa membangun keharmonisan, plus memonitor aktivitas anak. Terus diberikan pencerahan. Kami jug ada tim psikolog kami yang biasanya ke sekolah-sekolah, bahwa anak itu harus dibekali kewaspadaan dini, misalnya terkait kasus pelecehan seksual, kalau anak sudah waspada ada sentuhan boleh dan ada sentuhan yang tidak boleh berarti ada daya tangkal dari anak," ujarnya.
Sumber: Website Pemkot Sukabumi
(Advertorial)