SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kecamatan Cikembar dan Desa Bojong telah melakukan langkah-langkah konkret dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting, diantaranya melalui Open Defecation Free (ODF) dengan melakukan pembongkaran jamban liar, hingga perbaikan gizi bagi ibu hamil kek/animea. sehingga tercatat per Mei 2023 angka stunting di Desa Bojong mengalami penurunan menjadi 37 kasus dari semula 75 kasus.
Informasi tersebut menjadi bahasan saat Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri melakukan kunjungan lapangan dalam program Rabu Observasi dan Aksi Sinergi Penanganan Stunting (ROASTING) di Desa Bojong Kecamatan Cikembar, Rabu (31/5/2023).
Wabup mengpresiasi capaian dan langkah-langkah Pemdes Bojong dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Apalagi Desa Bojong hanya menyisakan 37 kasus stunting.
Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Serahkan Santunan Rp 42 Juta kepada Ahli Waris Pegawai Non ASN
"Sekarang sasaran ada 37, pak kades pak camat agar memonitor perkembangannya, kita akan pantau terus," ungkap Wabup.
Untuk mengantisipasi kasus new stunting di Desa Bojong, Wabup meminta para kader untuk terus memperhatikan kesehatan warga dengan menyasar KEK/anemia ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
"Tolong ibu-ibu kader, bidan dan semua pihak harus memperhatikan warga yang terindikasi hal itu, harus turun kelapangan," pintanya.
Wabup berharap melalui kolaborasi dan gotong royong, secara signifikan angka stunting di Kabupaten Sukabumi terus menurun. "Ini program kemanusian yang harus kita wujudkan, demi generasi yang lebih cerdas dan generasi yang lebih kuat dan demi generasi berdaya saing global," tegasnya.
