CSR Tak Ada Warga Hanya Dapat Asap, Perusahaan Bentonit di Lengkong Sukabumi Diprotes

Rabu 31 Mei 2023, 15:40 WIB
Audiensi Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi bersama perangkat daerah terkait dengan warga Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, soal perusahaan yang memproduksi bentonit, PT Clariant Adsorbents Indonesia. (Sumber : Ragil Gilang)

Audiensi Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi bersama perangkat daerah terkait dengan warga Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, soal perusahaan yang memproduksi bentonit, PT Clariant Adsorbents Indonesia. (Sumber : Ragil Gilang)

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi menganggap kehadiran perusahaan yang memproduksi bentonit PT Clariant Adsorbents Indonesia, tak memberikan kontribusi apapun termasuk soal Corporate Social Responsibility (CSR) hingga rekrutmen tenaga kerja.

Perusahaan yang memproduksi bentonit ini sudah berdiri tahun 1980 dengan nama PT Sud Chemi dan beralih kepemilikan ke PT Clariant Adsorbent Indonesia. Namun selama PT Clariant Adsorbent Indonesia menjalankan bisnisnya yang ada hanya memberikan dampak pada lingkungan seperti kepulan asap dan pencemaran.

Hal itu terungkap dalam audiensi warga dengan Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi bersama perangkat daerah terkait sepert Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS), Disdagin, Bapenda, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dishub, di aula kantor Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Resep Bu Siti Punya 2 Suami Muda, Rutin Mandi Kembang Setiap Malam Jumat

Selain itu hadir Pemdes Neglasari, BPD, pemerintah Kecamatan Lengkong, Polsek, Danramil, Satpol PP Kecamatan Lengkong, Karang Taruna, Jampang Tandang Makalangan, serta tokoh masyarakat.

Dalam audiensi itu, pihak perusahaan PT Clariant Adsorbent Indonesia juga hadir.

"Warga minta kejelasan tenaga kerja, dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan Kampung Sirnahurip, Tegaldatar, Cadasngampar, Bantarsari, Cibadak, Cigirang, dan Parakantiga. Selain itu, juga permasalahan Corporate Social Responsibility (CSR). Selama ini warga hanya bisa menikmati kepulan asap dan air yang kena limbah produksi," kata Kepala Desa Neglasari Rahmat Hidayat kepada sukabumiupdate.com.

Pria yang akrab disapa Reges itu menuturkan persoalan ini memuncak tahun 2021. Ketika itu warga melakukan aksi unjuk rasa, namun tak ada hasil apapun.

Baca Juga: Begini Cara Bu Siti Berbagi Jatah dengan 2 Suami Mudanya, Tetap Harmonis

“Sehingga diharapkan audiensi dengan DPRD Kabupaten Sukabumi dengan perangkat daerah menghasilkan kesepakatan bersama dalam menjawab atau memberikan solusi terbaik untuk semuanya," imbuhnya.

Ketua DPC Jampang Tandang Makalangan Lengkong, Suparman menambahkan permasalahan ini sudah berlarut larut sehingga audensi ini diharapkan dapat memberikan solusi terbaik terkait tuntutan warga Desa Neglasari.

"Intinya apa yang menjadi tuntutan warga, bisa disepakati, baik CSR, dampak lingkungan dan tenaga kerja," jelasnya.

Baca Juga: Inilah 5 Dampak Buruk Poliandri Seperti Kisah Bu Siti Bagi Pelakunya

Sementara Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Paoji Nurjaman menyatakan DPRD akan meminta penjelasan dari pihak perusahan terkait persoalan tersebut. "Tadi warga sudah menyampaikan keluhannya, begitu juga pihak desa dan dinas dinas terkait. Tentunya ini sebagai aspirasi masyarakat akan kami perjuangkan," jelasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)