SUKABUMIUPDATE.com - Enam pohon Trembesi (Albizia saman) dengan ketinggian sekitar 15 meter hingga 20 meter masih nampak berdiri kokoh. Pohon Trembesi atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan pohon Ki Hujan tersebut diketahui sudah ada sejak zaman Belanda di Kampung Jaringao Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
"Keenam pohon Ki Hujan tersebut, memiliki diameter (Belitan) 10 meter, dan ada juga 7 meter. Saat ini sedang musim gugur daun, kalau lagi lebat daunnya, dilihat dari ketinggian mirip seperti pegunungan," ucap warga sekitar Sarwono Demang ( 55 tahun) kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (30/5/2023).
Cerita orangtua dulu, sambung Sarwono, di wilayah Desa Pangumbahan ini banyak ditanam Ki Hujan, saat zaman Belanda dan salah satunya yang masih tersisa adalah 6 pohon tersebut. Dulu, terang Sarwono pohon pohon tersebut hanya untuk mengikat kuda-kuda milik menir, saat gajian perkebunan Citespong. Namun, lama kelamaan tumbuh dan dijaga serta dipertahankan oleh warga kalau ada orang yang bermaksud untuk menebangnya.
Baca Juga: Resep Bu Siti Punya 2 Suami Muda, Rutin Mandi Kembang Setiap Malam Jumat
"Bahkan pernah ada orang Jepara, yang datang untuk menebang pohon ki hujan tersebut, karena alasan sudah dibayar, namun warga saat itu mempertahankannya," jelasnya.
Menurut Sarwono, keenam pohon Ki Hujan tumbuh diatas lahan milik perkebunan, dengan luas sekitar 500 meter. Pohon tersebut juga sering disebut pohon 4G, karena jaringan disana sangat baik.
"Dan yang paling penting adalah sebagai sumber air, mampu hingga 7 bulan kemarau di wilayah ini masih ada persedian air, Dan tajuknya (Badegol) yang sangat besar, jaringan akar cukup luas, sehingga dinilai mampu menyerap dan menyimpan cadangan air begitu banyak.