Hipotermia di Gunung Salak, Pendaki Wanita Ini Pingsan di Jalur Cimalati

Minggu 28 Mei 2023, 21:07 WIB
Proses evakuasi korban yang mengalami hipotermia di Gunung Salak. Korban dievakuasi dari jalur pendakian Cimalati pada Sabtu, 27 Mei 2023. | Foto: Istimewa

Proses evakuasi korban yang mengalami hipotermia di Gunung Salak. Korban dievakuasi dari jalur pendakian Cimalati pada Sabtu, 27 Mei 2023. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Pendaki wanita berinisial DFA (21 tahun) mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Salak via Jalur Cimalati pada Sabtu, 27 Mei 2023. DFA yang merupakan warga Tangerang melakukan pendakian tektok (tidak menginap) bersama tiga temannya yakni satu perempuan dan dua laki-laki.

Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, DFA dan teman-temannya tiba pos pendakian Cimalati pada Jumat malam, 26 Mei 2023. Mereka mendirikan tenda dan bermalam di sekitar pos pengurusan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) untuk mulai pendakian Sabtu pagi.

Singkatnya, keempat pendaki itu berangkat mendaki Sabtu pagi dan berhasil mencapai Puncak Salak 1. Pada Sabtu sore, keempatnya mulai turun dan DFA belum mengeluhkan apa pun hingga tiba di Pos 6. Namun, masalah terjadi ketika rombongan ini tiba di Pos 5. DFA merasakan sakit pada kaki dan mual-mual.

Baca Juga: 6 Cerita Misteri Gunung Salak, Mitos Kerajaan Gaib Hingga Kerap Telan Korban Jiwa

Ketua sekaligus pendiri relawan Khatulistiwa, Jajang Yusuf, mengatakan, berdasarkan keterangan teman-temannya, DFA mulai mengalami hipotermia saat khawatir terjebak malam di jalur pendakian. DFA diduga memaksakan untuk terus turun sampai akhirnya pingsan di Pos 4. Alhasil, teman DFA turun ke Pos Simaksi untuk meminta bantuan.

"Korban takut kemalaman, hingga akhirnya mulai mengalami masalah pada suhu tubuhnya di jalur pendakian Pos 4. Korban pingsan di Pos 4 dan sempat kemasukan, sehingga rekannya turun memberikan informasi ke petugas untuk meminta bantuan," ungkap Jajang.

Setelah menerima laporan itu, Jajang menyebut tim evakuasi langsung menuju lokasi dan mendapati korban sudah tak sadarkan diri dengan bengkak pada kakinya. Evakuasi sempat terkendala minimnya perlengkapan dan obat-obatan. Korban selanjutnya dibawa turun dengan cara ditandu.

Baca Juga: Deretan Misteri Gunung Gede Pangrango, Hulu Wano na Pakuan

Tim evakuasi tiba di Pos 4 sekira pukul 22.00 WIB dan baru turun tiba di Pos Simaksi membawa korban pada Minggu (28/5/2023) sekira pukul 05.00 WIB. Adapun tim evakuasi yang berangkat dalam evakuasi ini sebanyak 18 orang, dari relawan Khatulistiwa bersama SIGAP, ASB, Tagana, dan Aqua Rescue, masing-masing satu personel. Dua personel wanita ikut dalam evakuasi lantaran korban juga seorang perempuan.

"Begitu di lokasi, diganti bajunya oleh tim wanita dua orang. Diberi peralatan suhu tubuh dan dibawa menggunakan kantong tidur ke tempat yang lebih hangat. Korban juga diberi makanan hangat sampai kondisinya normal," kata Jajang.

Saat ini korban dan teman-temannya sudah kembali ke Tangerang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa