SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi proyek pembangunan Jalan Tol Bocimi.
"Sedang kita evaluasi ya yang terkait kelanjutan Bocimi, yang sekarang masih sampai di Cigombong. Saya juga nanti ngecek bagaimana progres masalah kelanjutannya termasuk kesiapan tanah, saya belum bisa jawab sekarang. Sementara kita evaluasi secara keseluruhan Waskita," ujarnya seperti dikutip cnbcindonesia.com, Kamis (25/5/2023).
Masih menurut cnbcindonesia.com, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut PT Hutama Karya (Persero) akan membantu proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang digarap PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Proses bisnis tersebut akan segera diurus oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Salah satu pertimbangan Hutama Karya masuk dan menggarap proyek Tol Bocimi karena Penyertaan Modal Negara (PMN) Waskita yang masih tertahan karena proses restrukturisasi utang yang belum beres. Sehingga hal ini menganggu gerak bisnis dari Waskita.
Baca Juga: Resep Bu Siti Punya 2 Suami Muda, Rutin Mandi Kembang Setiap Malam Jumat
Berikut ini adalah profil PT Hutama Karya atau biasa dikenal dengan sebutan HK yang sukabumiupdate.com ringkas dari laman resmi hutamakarya.com, Sabtu (27/05/2023).
Berdiri sejak tahun 1960, PT Hutama Karya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor Industri Konstruksi terkemuka di Indonesia. Kehebatan PT Hutama Karya dikenal dengan karya-karyanya yang legendaris, seperti Gedung MPR dan DPR di Jakarta, Jembatan Ampera di palembang, Jalan Tol bandara Ngurah Rai Tanjung Benoa di Bali, Jalan Tol Trans-Sumatera dan masih banyak lagi.
PT Hutama Karya terus berusaha mengikuti dan mengadaptasi kemajuan teknologi konstruksi yang berkembang pesat, dan berhasil memproduksi berteknologi tinggi, seperti Jembatan Bentang Panjang. Atas keberhasilannya ini, PT Hutama Karya telah diakui dan memenuhi standar internasional yang ada.
PT Hutama Karya merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa konstruksi, pengembang dan penyedia jasa jalan tol. Kegiatan usaha yang bergerak dibidang Investasi, Property dan Realty, Industri & EPC, serta Infrastruktur. Bisnis Konstruksi merupakan cikal bakal berdirinya PT Hutama Karya (Persero).
Baca Juga: Kades di Sukabumi Wajib Daftar, Jabar Buka Sayembara Desa Digital 2023
Sejak pendiriannya di tahun 1960 hingga hari ini, PT Hutama Karya tak pernah berhenti berkontribusi membangun bangsa melalui karya-karya konstruksinya yang inovatif dan bermutu tinggi. PT Hutama Karya memiliki 55 tahun pengalaman mengerjakan berbagai jenis pekerjaan konstruksi mulai dari jalan, jembatan, gedung, bandara udara, hingga proyek pembangkit listrik.
Berikut ini lini masa sejarah berdiri dan berkembangnya PT Hutama Karya
Tahun 1960 merupakan tonggak transformasi Hutama Karya dari perusahaan swasta 'Hollandsche Beton Maatschappij' menjadi PN. Hutama Karya. Sejak fase transformasi, PN. Hutama Karya telah menghasilkan karya konstruksi yang bernilai sejarah dan monumental seperti Gedung DPR/MPR RI di Senayan, Jakarta, dan Monumen Patung Dirgantara di Pancoran, Jakarta.
Tahun 1970 menandai dimulainya teknologi Beton pratekan di Indonesia, dimana PN. Hutama Karya menjadi yang pertama kali mengenalkan sistem prategang BBRV dari Swiss. Sebagai wujud eksistensi terhadap teknologi ini PN. Hutama Karya membentuk Divisi khusus prategang. Pada dekade ini pula, Hutama Karya berubah status menjadi PT Hutama Karya (Persero).
Baca Juga: Kejari Sukabumi Suport Tata Kelola Keuangan Lewat Program Jaksa Jaga Desa
Tahun 1980 mengantisipasi tantangan bisnis konstruksi yang semakin kompetitif Hutama Karya kembali melakukan inovasi melalui diversifikasi usaha dengan mendirikan Unit Bisnis Hakapole yang merupakan pabrik penghasil tiang penerangan jalan umum sebagai tipe dari baja bersegi delapan (oktagonal), serta melakukan ekspansi usaha di luar negeri yang menjadi awal inovasi teknologi konstruktif dengan diciptakannya LPBH (Landasan Putar Bebas Hambatan)-80 ‘SOSROBAHU’ oleh Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati.
Tahun 1990 sejalan dengan pengembangan inovasi yang terus ditingkatkan, juga seiring dengan pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi konstruksi, Hutama Karya telah mampu menghasilkan produk berteknologi tinggi berupa Jembatan Bentang Panjang (Suspension Cable Bridge, Balanced Cantilever Bridge, Arch Steel Badge, Cable Stayed). Kala itu, Hutama Karya juga sukses memenuhi standar internasional dalam hal kualitas, keselamatan kerja dan lingkungan dengan diraihnya sertifikat ISO 90002:1999.
Tahun 2000 memasuki era milenial dimana dinamika perekonomian semakin pesat, Hutama Karya merevitalisasi diri dengan melakukan pengembangan usaha untuk sektor -sektor swasta melalui pembangunan High Rise Building (Bakrie Tower dan Apartemen-Apartemen) maupun infrastruktur lainnya seperti jalan tol. Seiring dengan perkembangan tersebut, kualitas dan mutu tetap menjadi perhatian, yang dibuktikan dengan diraihnya sertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007.
Tahun 2010 lepas satu dekade di era milenia, Hutama Karya semakin menguatkan eksistensinya di industri konstruksi nasional. Hal ini ditandai dengan diversifikasi usaha melalui pendirian anak perusahaan di bidang pengembangan properti dan manufaktur aspal serta baja.
Baca Juga: Kejari Sukabumi Suport Tata Kelola Keuangan Lewat Program Jaksa Jaga Desa
Tahun 2016 - 2022, pada 2014, Hutama Karya resmi menerima penugasan Pemerintah untuk mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 yang kemudian diperbarui menjadi Perpres Nomor 117 Tahun 2015, Hutama Karya diberi amanah mengembangkan 2.770 kilometer jalan tol di Sumatera dengan prioritas 8 ruas pertama. Hingga tahun 2022 Hutama Karya berhasil mensukseskan penugasan pemerintah dengan mengoperasikan ±542,8 Km. Jalan Tol Trans Sumatera akan terus dibangun untuk menghubungkan konektivitas Lampung hingga Aceh demi menunjang keberlanjutan Infrastruktur untuk Indonesia Maju.
Struktur Perusahaan PT Hutama Karya
Komisaris Utama : BUDIMAN
Wakil Komisaris Utama : LUKMAN EDY
Komisaris Independen : AGUNG SABAR SANTOSO
Komisaris Independen ": WAHYU MURYADI
Komisaris : CHAIRIAH
Komisaris : SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO
Komisaris : IWAN SUPRIJANTO
Direktur Utama : BUDI HARTO
Wakil Direktur Utama : ALOYSIUS KIIK RO
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko : EKA SETYA ADRIANTO
Direktur Human Capital & Legal : MUHAMMAD FAUZAN
Direktur Operasi I : AGUNG FAJARWANTO
Direktur Operasi II : GUNADI
Direktur Operasi III : KOENTJORO