SUKABUMIUPDATE.com - Polisi memeriksa 15 orang saksi terkait kejadian tewasnya seorang siswa SD yang diduga dikeroyok oleh sesama siswa SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
15 saksi itu adalah 6 siswa SD, 4 orang dari pihak keluarga korban, 2 orang dari pihak rumah sakit dan 2 orang guru dari sekolah tersebut.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan penyelidikan kasus ini membutuhkan waktu. Setelah utuh maka akan dilakukan gelar perkara.
Baca Juga: Kata Disdik Sukabumi Soal Siswa SD di Sukaraja yang Tewas Diduga Dikeroyok
"Beri kami waktu untuk melakukan penyelidikan secara utuh, terhadap penanganan kasus ini, apabila sudah melaksanakan secara utuh, kita akan melakukan gelar perkara. Sehingga kita dapat menyimpulkan secara utuh terkait penanganan kasus dugaan kekerasan yang mengakibatkan anak meninggal dunia," kata Ari di aula Rekonfu, Selasa, 22 Mei 2023.
Selain memeriksa saksi, Ari menyatakan polisi sudah mengantongi hasil visum dari pemeriksaan korban, namun pihaknya belum bisa menyampaikan hasil visum tersebut
"Sudah keluar [hasil visum] namun saat ini tidak dapat menyampaikan di sini karena kami sekali lagi mau melaksanakan penyelidikan secara utuh," kata dia.
Sebelumnya, seorang siswa SD kelas 2 meninggal dunia setelah 3 hari dirawat di rumah sakit.
Dari keterangan pihak keluarga, siswa tersebut masuk rumah sakit karena merasakan sakit pada tubuhnya. Keluarga menyebut siswa berusia 9 tahun itu dipukuli oleh pelajar lainnya dua kali berturut-turut pada Senin, 15 Mei 2023 dan Selasa, 16 Mei 2023.
Pada Rabu, 17 Mei 2023, siswa itu dibawa ke RS Primaya untuk diperiksa kemudian dibawa ke Puskesmas Limbangan lalu dirujuk ke RS Hermina. Kondisi siswa itu semakin parah dan meninggal di rumah sakit pada Sabtu, 20 Mei 2023.