SUKABUMIUPDATE.com - Dalam upaya meningkatkan kemampuan Nakhoda saat membawa perahu, Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Kabupaten Sukabumi melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada puluhan nelayan Palabuhanratu dilaksanakan di aula rapat kerja PPNP, Senin, (21/5/2023).
Hal tersebut dilakukan berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bahwa nahkoda saat membawa perahu dengan kapasitas 0-5 GT wajib memiliki sertifikasi kecakapan nelayan sebagai bukti dari kompetensi para nelayan khususnya Nakhoda.
"Untuk kapal 5 - 30 GT, dan seluruh ABK itu wajib memiliki itu, karena nakhodanya sekarang menggunakan SKK (Surat Keterangan Kecakapan) 30/60 Mil," ujar petugas Syahbandar Pelabuhan Perikanan Palabuhanratu Abdurahman Rabbani.
"Dan nanti kedepannya kita ada sertifikasi kecakapan nelayan bidang nautica dan bidang teknika untuk ABK kapal 5- 30 GT, terus untuk diatas 30 GT sekarang namanya ahli nautik kapal perikanan dan kapin," sambungnya.
Abdurahman Rabbani menjelaskan, dalam sertifikasi ini diberikan kepada nelayan Palabuhanratu merupakan sertifikasi paling dasar untuk nelayan, yang saat ini kewenangannya sudah di linpahkan ke KKP sehingga bimtek tersebut sudah diatur standarisasi minimalnya.
"Ini sudah beberapa kali kami laksanakan, di tahun 2022 kami dari mulai Binuangen, sampai Cilaut Ereun, selanjutnya terakhir Cisolok dan hari ini di Palabuhanratu dan ini kali pertama di sini," jelasnya.
Ia berharap dengan adanya bimbtek ini seluruh kapal perikanan bisa memiliki sertifikasi dan pada saat awak kapal terdapat kecelakaan laut bisa diminimalisir.
"Kami akan terus berusaha mensosialisasikan dan mengadakan bimbingan teknis atau sekolah nelayan, karena sertifikasi ini syarat yang harus dimiliki seseorang ketika menjadi nakhoda diatas kapal 0- 5 GT, dia layak itu kan harus ada lisensinya, buktinya ada yakni telah mengikuti bimtek ini," jelasnya.
"Jadi minimal dia sudah menegetahui alat navigasi, alat keselamatan, cara penyelamatan, dan dokumen dokumen yang harus dimiliki oleh rekan rekan nelayan lainnya, misalnya asuransi dan lain sebagainya," imbuhnya.
Abdurahman mengatakan, meskipun ini merupakan pertama kali di Palabuahanratu para nelayan sangat antusias mengikuti bimtek ini hal tersebut dibuktikan dari target bimtek 30 orang yang dateng melebihi target dengan jumlah 35 orang.
"Sebenarnya masih banyak yang pengen ikutan, tapi karena terkait anggaran, juga kami harus memperhatikan waktu dari pada para nelayan usaha, untuk mencari nafkah," bebernya.
"Kami akan maksimalkan ini, sampai teman teman nelayan yang ikut bimtek kecakapan nelayan hari ini benar benar memahami, mengetahui, dan bisa mempraktekan kedepan," ucapnya.